RMOL. Indonesia tetap berkomitmen untuk terus melanjutkan proyek kerja sama pembangunan pesawat tempur KFX-IFX – atau yang populer dikenal dengan Boramae.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Komitmen tersebut ditunjukkan pihak Kemenhan RI melalui pemenuhan komitmen pembayaran sebesar Rp 103 milyar kepada pihak Korea, dalam hal ini, PT KAI sebagai BUMN milik Korea Selatan yang terlibat langsung dalam proyek kerja sama.
Wamenhan RI M. Herindra dalam pembicaraannya dengan Wakil Menteri DAPA (Defense Acquisition Program Administration) Kang Hwan-seuk dari Korea Selatan pada Rabu (2/11) mengatakan, bahwa itu semua adalah hasil kerja keras Pemerintah dalam hal ini Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Kang Hwan-seuk mengucapkan terima kasih atas itikad baik Indonesia tersebut.
"Secara jumlah, mungkin masih jauh dari harapan, namun ini adalah bukti komitmen kami unutk tetap melanjutkan kerja sama pembangunan pesawat tempur ini; dan ini sesuai dengan komitment Presiden kami, Bapak Joko Widodo,” ujar Wamenhan.
Pembicaraan itu berlangsung pada pembukaan hari pertama pameran Indo Defence Expo and Forum 2022. Di hari yang sama, Herindra juga melakukan pertemuan dengan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste (F-FDTL) Mayjen Calisto Santos Coli; dan Direktur Utama Industri Pertahanan Kolombia, Gen. (ret) Ricardo Gomez Niet.
Sama halnya dengan Kang Hwan-seuk, Santos Coli dan Gomez Niet merupakan mitra kerja yang turut berpartisipasi dalam ajang pameran industri pertahanan terbesar se-Asia Tenggara ini.
Dengan Santos Coli, Herindra berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait pembangunan industri pertahanan, hal mana Timor Leste banyak belajar dari Indonesia.
Dalam waktu dekat, delegasi dari Timor Leste dijadwalkan mengunjungi PT Pindad di Bandung. PT Pindad, sebagai BUMN, merupakan produsen senjata dan APC (armored personal carrier) dan light tank (tank ringan).
Sementara dalam pertemuan dengan Kolombia, fokus pada mengembangkan kerja sama pertahanan atas dasar kesamaan landscape dan terrain milik Indonesia dan Kolombia, termasuk banyaknya hutan, bukit, dan sungai.
Kegiatan Indo Defence Expo and Forum 2022 merupakan ajang Pameran Internasional Industri Pertahanan terbesar se-Asia Tenggara yang menampilkan produk alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) terbaru dari berbagai negara.
Untuk tahun ini, pameran akan dibuka mulai Rabu (2/11) hingga Sabtu (5/11).
Penyelenggaraan pameran dilaksanakan setiap dua tahun sekali. Tujuan dari penyelenggaraan pameran ini adalah sebagai ajang promosi produk unggulan industri pertahanan untuk dapat digunakan oleh pengguna di dalam dan luar negeri.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam pidato pembukan mengatakan, pameran ini menjadi bagian dari misi Indonesia untuk memajukan industri pertahanan menuju kemandirian, dan menciptakan peluang usaha dan pertukaran teknologi pertahanan antar negera.
Pameran tersebut juga diwarnai dengan puluhan tanda tangan kontrak kerja sama pertahanan. Ini akan menjadi peluang sebesar-besarnya bagi Industri dalam negeri.