Jalan-jalan di ibukota Portugal, Lisbon dipenuhi dengan ribuan guru dan staf pendidikan yang tengah menggelar protes untuk menuntut kenaikan gaji serta penempatan kerja yang lebih baik.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Aksi demonstrasi pada Sabtu (14/1) itu diinisiasi oleh Persatuan Seluruh Profesional Pendidikan (STOP). Mereka juga mendesak agar Menteri Pendidikan Joao Costa mundur dari jabatannya.
Dimuat Reuters, gaji guru terendah di Portugal sekitar 1.100 euro atau Rp 18 juta per bulan, sementara tertinggi mencapai kurang dari 2.000 euro atau Rp 32,7 juta per bulan.
Demonstran mengatakan gaji saat ini terlalu rendah mengingat krisis biaya hidup yang semakin tinggi.
"Guru pantas mendapatkan gaji yang adil karena kami telah bekerja sepanjang hidup kami," ujar seorang guru sejarah berusia 62 tahun, Maria Duarte.
Demonstran lainnya, seorang guru matematika bernama Aitor Matos mengatakan demonstrasi harus dilihat baik-baik oleh pemerintah dan penyelesaian yang nyata harus segera dilakukan.
"Kami ingin tindakan serius diambil," tegas Matos, sembari mengeluhkan profesi guru kerap ditempatkan di sekolah-sekolah yang jauh dari rumah.
Sejak awal Desember tahun lalu, guru-guru di Portugal telah melakukan aksi mogok kerja yang menyebabkan banyak siswa tidak dapat mengikuti pelajaran.
Pekan lalu, menteri pendidikan mengatakan pihaknya mungkin akan memaksa beberapa guru untuk kembali bekerja dengan menetapkan layanan minimum.