Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) masih perlu ditingkatkan. Salah satunya, dengan keberpihakan anggaran kepemudaan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
- Skema Ganjil Genap Tol Cikupa-Merak saat Situasi Merah, Berlaku 27-30 Maret
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
- CERI: Gubernur Aceh Tidak Mudah Percaya Soal Pengembangan WKP Seulawah Agam oleh Pertamina
Baca Juga
Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah mengatakan, Kemenpora perlu untuk mengembalikan anggaran kepemudaan seperti pada tahun 2017 lalu.
Kata legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, minimnya anggaran Kepemudaan untuk tahun anggaran 2024, patut disesalkan.
"Fraksi PKS bersedih hati karena anggaran bidang kepemudaaan ini masih belum memadai untuk menggenjot peningkatan indeks pembangunan pemuda (IPP)," kata Ledia dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Senin (12/6).
Ledia mendorong program kepemudaan bisa menjadi penguatan para pemuda Indonesia yang beriman dan bertaqwa, tangguh memiliki daya saing, demokratis dan bertanggung jawab.
"Jadi ini jadi bagian kerangka besar yang setidaknya itu akan mendorong peningkatan IPP kita," tuturnya.
Kemenpora juga diminta untuk berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di bidang kepemudaan lain, agar tagline "Muda Berusaha" bisa berjalan dengan sinergis, massif, dan menghasilkan pengusaha-pengusaha muda yang siap bersaing.
"Karena banyak sekali kementerian dan lembaga yang mengalokasikan anggaran kegiatannya untuk pemuda tapi ternyata tidak tersinergi dengan Kemenpora yang harusnya jadi leading sektornya dalam hal ini," pungkasnya.