Bahasa daerah adalah salah satu aset kebudayaan yang tak terkira nilainya. Karenanya, bahasa daerah perlu dirawat dan terus dilestarikan generasi hari ini, di tengah gelombang yang kian mengancam bahasa ibu tersebut.
- Siap jadi Penyangga IKN, Pemkot Banjarmasin Berguru pada Jakpro
- Peneliti BRIN: Food Estate Butuh Waktu Karena Mengolah Lahan Rawa Tidak Mudah
- Pilihan Ganjar Pranowo Siap Maju Pilpres 2024 Realistis
Baca Juga
Pemerintah melalui Badan Bahasa juga telah mendorong praktik-praktik pelestarian bersamaan dengan program revitalisasi bahasa daerah yang digulirkan bagi bahasa-bahasa terancam punah, mulai dari wilayah Sumatera, Jawa hingga Papua.
Salah satu upaya pelestarian adalah dengan menggelar Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk tunas Bahasa Ibu Jenjang SD, seperti yang dilakukan Balai Bahasa Jawa Barat.
Kegiatan yang berlangsung di Hotel Sutan Raja, Soreang, pada 5-8 Juli 2022 tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan rapat koordinasi revitalisasi bahasa daerah yang digelar sebelumnya.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbudristek, E. Aminudin Aziz menjabarkan, ada tiga strategi yang harus ditempuh supaya program revitalisasi berhasil. Pertama, pemahaman konsep yang benar, yakni dengan memakai konsep kesemestaan.
Artinya, kata Aminudin, program revitalisasi bahasa daerah yang akan digarap harus melibatkan semua orang, baik itu pengawas, kepala sekolah, dan guru terkait.
"Oleh karena itu, peran Kepala Dinas Pendidikan sangat penting untuk memberikan penguatan agar progam revitalisasi bahasa daerah ini berhasil," kata dia.
Strategi kedua, imbuh Aminudin, adalah ruang kreativitas untuk para siswa. Mereka diberikan peluang kreatif dalam pengembangan minatnya.
Sesuai program Merdeka Belajar, para siswa diberikan kebebasan memilih minatnya. Ketiga adalah dinamis agar siswa bersikap adaptif dalam menjalankan proses pembelajaran sesuai minatnya tersebut.
"Dengan demikian, peserta pelatihan ini dapat menularkan konsep-konsep yang benar kepada orang lain sehingga tujuan program revitalisasi bahasa daerah dapat tercapai dengan maksimal," tuturnya.
Sementara Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Syarifuddin menyampaikan rasa syukurnya karena kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Menurutnya, kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut hasil rekomendasi rapat koordinasi yang disepakati antara Balai Bahasa Jabar dengan dinas pendidikan kabupaten/kota se-Jawa Barat, para pengawas, dan maestro/pakar.
“Saya mengucapkan terima kasih semua pihak yang telah mendukung program revitalisasi bahasa daerah terutama kepada Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingannya sehingga para pihak yang terlibat dapat menjalankan program dengan baik,” ucapnya.