Terlibat Korupsi dan Pembunuhan, Mantan Senator Rusia Dipenjara Seumur Hidup

 Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Setelah ditahan selama empat tahun, mantan senator Rusia Rauf Arashukov akhirnya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dalam sidang yang berlangsung Selasa (26/12) atas kasus pembunuhan tingkat tinggi.


Pengadilan Kota Moskow juga menghukum ayah Rauf, Raul Arashukov, mantan penasihat Gazprom Mezhregiongaz dengan vonis yang sama karena ikut mengatur pembunuhan dua orang dan mencuri gas alam senilai 4,4 miliar rubel.

"Pengadilan memutuskan untuk menghukum Arashukov Rauf dan Raul penjara seumur hidup," kata Hakim Yelena Guchenkova, seperti dikutip dari TASS.

Rauf dan ayahnya ditangkap dan ditahan pada 2019 saat menghadiri sidang parlemen. Jaksa Agung saat itu, Yury Chaika, dan Ketua Komite Investigasi, Aleksandr Bastrykin, memimpin penahanan secara pribadi.

Menurut hakim, mantan senator dan ayahnya bersalah mengatur pembunuhan wakil kepala gerakan pemuda lokal, Aslan Zhukov, dan seorang pembantu pemimpin wilayah Karachay-Cherkessia selatan Rusia, Fral Shebzukhov.

"Pengadilan tidak melihat adanya hambatan untuk menghukum Raul dan Rauf Arashukov penjara seumur hidup," kata hakim.

Hanya satu hakim yang menemukan bahwa kesalahan kedua pria tersebut tidak cukup terbukti dan mereka pantas mendapatkan keringanan hukuman.

Selain membunuh, Raul Arashukov juga dinyatakan bersalah mencuri lebih dari 4,4 miliar rubel (62 juta dolar AS) dari raksasa energi Rusia Gazprom.

Pada bulan September, juri juga memutuskan kedua pria itu bersalah karena membentuk kelompok kriminal dengan tujuan mencuri 30 miliar rubel (425 juta dolar AS) dari perusahaan.

Pengadilan menyita beberapa mobil Arashukov, termasuk Bently dan kendaraan Soviet 'Chaika' (Camar) yang langka. Sebanyak 18 tersangka lainnya diadili terkait kasus tersebut. Kedua pria itu menyangkal kesalahan mereka.

Rauf (36) digambarkan sebagai senator termuda Rusia selama masa jabatannya antara 2016 dan 2019, mewakili Wilayah Karachay-Cherkessia. Sementara ayahnya, Raul, pernah menjadi maestro gas.

Sebenarnya, ada empat terdakwa lagi dalam kasus ini, di antaranya  mantan Penjabat Kepala Direktorat Komite Investigasi Rusia Regional Kazbek Bulatov, dan  mantan detektif Komite Investigasi Andrey Filippov. Hukuman mereka akan diumumkan kemudian.