Keputusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan kursi Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) bagi Muhammad Romahurmuziy alias Romy dipandang kader di daerah sebagai upaya menguatkan konsolidasi internal.
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
- Alhamdulillah, THR ASN dan Honorer Cair Hari Ini
- Mayor Teddy Indra Wijaya Naik Pangkat jadi Letkol
Baca Juga
Bagi Pjs Ketua DPW PPP Jawa Barat, Pepep Saeful Hidayat, keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) merupakan langkah baik, khususnya untuk mendukung kerja-kerja partai dalam menyongsong Pemilu Serentak 2024.
"Ini kan kepentingannya untuk konsolidasi internal. Kita sam'an wa tho'atan terhadap keputusan yang telah diputuskan DPP," ujar Pepep di Kantor DPW PPP Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Kamis (5/1).
Dia meyakini, DPP PPP memiliki pandangan yang lebih luas, dan pastinya telah mendengarkan masukan dari berbagai tokoh sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali menempatkan Romy sebagai elit partai.
Atas dasar itu, Pepep memastikan, DPW PPP Jabar akan tetap patuh dan taat serta menerima apapun keputusan DPP. Termasuk, pihaknya juga siap mengamankan kemenangan di Pemilu mendatang.
"DPP pasti memiliki kacamata pandang lebih luas, lebih banyak mata, lebih banyak telinga dari kami, sehingga menjadi tidak tepat apabila kami di DPW menilai keputusan yang sudah ditetapkan DPP," tuturnya.
Walau sempat mendekam di penjara karena kasus jual-beli jabatan di Kementerian Agama pada 2019 lalu, Pepep mengaku tidak khawatir kembalinya Romy akan mempengaruhi elektabilitas partai.
"Gak ada kekhawatiran. Konsekuensi berpartai itu kan kepatuhan. Kalau tidak ada kepatuhan kenapa kita berorganisasi," demikian Pepep seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJabar.