Ribuan warga Ceko berbondong-bondong kembali turun ke jalan untuk menyuarakan kritiknya pada pemerintah yang dinilai gagal mengatasi krisis energi di tengah dukungan terhadap perang Ukraina dan sanksi barat.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Protes yang terjadi di hari libur nasional itu, dikomandoi oleh dua oposisi partai sayap kanan dan kiri di Lapangan Wenceslas, Praha. Namun, jumlah masa jauh lebih sedikit orang dibandingan aksi yang digelar sebelumnya dihadiri oleh 70 ribu orang pada 3 September lalu.
Dimuat Reuters pada Rabu (28/9), dalam aksinya para pendemo mengibarkan bendera Ceko sambil menerikkan tuntutanya pada pemerintah koalisi pro-barat yang dipimpin oleh Perdana Menteri Petr Fiala dari partai konservatif.
Sebuah video menunjukkan bahwa pengunjuk rasa terus menerus meneriakkan kata 'Mundur, mundur' yang ditujukan kepada pemerintah.
Mereka banyak mengkritik kebijakan pemerintah, salah satunnya karena ikut mendukung sanksi Uni Eropa terhadap Rusia yang berdampak pada krisis energi di negara itu.
Pra pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan 'akhiri Komedia ini' sambil menyerukan kata 'Czech Republic First!', sebuah slogan yang mirip dengan kampanye mantan Presiden AS Donald Trump.
“Pemerintah ini benar-benar anti-Ceko. Mereka hanya melayani Uni Eropa dan kekuatan Amerika dan NATO dan sama sekali tidak mementingkan warganya," kata seorang demonstran.
Tak tinggal diam, pemerintah juga bertindak dengan mulai mengadopsi serangkaian kebsjakan termasuk bantuan keuangan untuk perusahaan dan pengurangan harga listrik untuk rumah tangga.