Kritik propaganda yang mengklaim bahwa sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Rusia tidak efektif bahkan hanya berdampak kecil, menjadi perbincangan serius di berbagai negara anggota.
- Jelang Pelantikan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, Pj Gubernur Banten Mendadak Mutasi Kepala OPD
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
Baca Juga
Komisaris Tinggi Eropa untuk Stabilitas Keuangan Mairead McGuinness menepis semua anggapan yang dinilainya merupakan strategi matang Rusia untuk memecah belah persatuan Eropa.
"Kami menolak pandangan seperti itu yang dipengaruhi oleh propaganda Rusia yang telah dipersiapkan dengan baik," ujarnya seperti dimuat Reuters pada Rabu (5/10).
Sebagai pakar di bidang keuangan, McGuinness menjelaskan bahwa sanksi diluncurkan UE terhadap pada Rusia sudah berjalan dengan baik, karena menurutnya tidak ada negara yang dapat bertahan dengan masalah ekonomi maupun pembangunan.
"Tidak ada negara yang dapat bertahan secara ekonomi, atau dari sudut pandang pembangunan, jika terputus dari sistem keuangan global, jika cadangan devisanya dibekukan, jika tidak mendapatkan teknologi, jika tidak dapat mengimpor semua yang dibutuhkan untuk kebutuhannya" jelasnya.
Pada 26 September lalu, Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban mengkritik sanksi Uni Eropa dengan menyebutnya sebagai bumerang bagi perserikatan. Beberapa politisi dari partai sayap kanan di Prancis dan Italia juga telah mengungkapkan sentimen serupa.
Uni Eropa sedang mengerjakan paket sanksi kedelapannya terhadap Rusia atas invasi ke Ukraina. Rancangan sanksi terbaru juga sedang dikerjakan terkait batasan harga pada minyak mentah Rusia yang dijual di seluruh dunia.