Sebanyak enam puluh sembilan gerilyawan Al Shabaab, termasuk komandan seniornya dilaporkan telah tewas dalam serangan balasan di dua operasi militer terpisah di Somalia selatan dan tengah.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Jurubicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Abdullahi Ali Anod mengatakan operasi gabungan yang dilakukan oleh tentara nasional, milisi klan sekutu, dan mitra internasional di pertanian Sheikh Qasim dekat daerah Dhagahow di desa Hawadley, wilayah Shabelle tengah pada Rabu malam (18/1).
Serangan ini setidaknya menewaskan 49 militan, dengan militer berhasil menyita sejumlah senjata yang dimiliki kelompok teroris tersebut.
Setelah itu, militer juga melakukan serangan di pangkalan gerilyawan di desa Goof-Gadud pada Kamis (19/1). Serangan ini menewaskan sedikitnya 20 militan.
Dalam operasi militer tersebut, dimuat VOA News, lima tentara pemerintah dilaporkan telah gugur dalam perjuangannya membasmi kelompok teror.
Menurut Menteri Kehakiman Negara, Hassan Abdulkadir, tentara nasional sengaja melakukan serangannya kembali, sebagai upaya untuk mencegah serangan balasan yang direncanakan oleh gerilyawan yang akan menargetkan pasukan pemerintah.
Sebab, pada awal pekan ini, militan telah melancarkan serangan mematikan balasannya di pangkalan militer Somalia terdekat, yang menewaskan sedikitnya tujuh tentara pemerintah, termasuk seorang komandan.
Serangan tersebut merupakan serangan balasan dari Al Shabaab, sehari setelah pemerintah mengklaim kemenangan bersejarahnya atas para jihadis, dengan berhasil merebut kota-kota pesisir yang strategis, termasuk Harardhere, tempat kelompok teror itu berkumpul.
Untuk mencegah hal itu kembali terjadi, tentara nasional memutuskan untuk meluncurkan operasi militernya secara terpisah.