Targetkan Swasembada Pangan, Pemprov Banten Kebut Program Pompanisasi

Ilustrasi - Program pompanisasi Pemprov Banten. ANTARA/HO-Humas Kementan
Ilustrasi - Program pompanisasi Pemprov Banten. ANTARA/HO-Humas Kementan

Indonesia emas! Langkah pemerintah Provinsi Banten memang patut diacungi jempol. Pasalnya, provinsi yang ada diujung barat pulau Jawa ini menargetkan swasembada pangan melalui program pompanisasi sehingga dapat meningkatkan luas tambah tanam (LTT) di daerah tersebut.


Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid saat melakukan monitoring kegiatan irigasi perpompaan di Desa Sukalangu Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (7/9/2024).

"Kami meyakini program pompanisasi itu dapat mewujudkan swasembada pangan," tegas Agus M Tauchid.

Menurut Agus M Tauchid, Kementerian Pertanian mengalokasikan bantuan program pompanisasi untuk Provinsi Banten yang sudah terpasang sebanyak 1.563 unit.

"Dari 1.563 unit pompa yang sudah terpasang itu dapat memasok pengairan seluas 54.225,57 hektare dengan prosentase 77 persen sawah tadah hujan," jelas Agus M Tauchid.

Sementara itu, untuk program irigasi perpompaan (irpom) Provinsi Banten mendapatkan bantuan sebanyak 338 unit.

Menurut Agus M Tauchid, realisasi pemasangan irpom sampai 6 September 2024 sebanyak 263 unit tersebar di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang dan Kota Serang.

"Kami berharap pemasangan irpom dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pangan," ujar Agus M Tauchid.

Agus M Tauchid membeberkan, untuk irpom Kabupaten Pandeglang mendapatkan alokasi sebanyak 55 unit dan untuk Kecamatan Saketi sebanyak 7 unit.

Menurut Agus M Tauchid, selama ini program irpom memiliki dampak signifikan pada capaian penambahan areal tanam (PAT) dan produktivitas padi.

"Program irpom dipastikan mampu mewujudkan swasembada pangan juga ketahanan pangan serta kedaulatan pangan nasional," kata Agus M Tauchid.

Istimewanya, kata Agus M Tauchid, Provinsi Banten sebagai penyumbang beras nasional ke-8.

"Ke depan dapat ditingkatkan ke peringkat yang lebih tinggi lagi," ujarnya.

Menurut Agus M Tauchid, bantuan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melalui kegiatan irpom dan pompanisasi sangat membantu dalam mencapai target penambahan areal tanam (PAT) guna meningkatkan produksi dan produktivitas padi.

Sebelumnya, Menteri Pertanian mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dalam memperluas areal tanam pada saat terjadi kekeringan panjang akibat El Nino.

Pasalnya, melalui program tersebut, Menteri Pertanian yakin Indonesia mampu meningkatkan produksi pangan secara maksimal.

Seperti diketahui, bahwa program pompanisasi sudah didistribusikan secara merata dan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari awalnya satu kali tanam bisa menjadi tiga kali tanam dalam setahun.

Oleh karena itu, pihaknya meyakini Indonesia mampu mencapai swasembada pangan hingga lumbung pangan dunia.

"Kami minta petani terus bekerja untuk memperluas angka tanam melalui program pompanisasi itu," jelas Agus M Tauchid.

 Sementara itu, Dinas Pertanian Banten melaporkan bulan Agustus 2024 merupakan puncak musim kemarau dan kekhawatiran adanya gagal panen, karena kekurangan pasokan air, namun tidak terjadi.

Sebaliknya, saat ini di beberapa lokasi sedang memasuki panen raya yang diikuti dengan pengolahan dan tanam.

"Selain di Desa Sukalangu, monitoring juga dilanjutkan di Desa Geredug Kecamatan Bojong Kabupaten Pandeglang dengan melakukan gerakan tanam bersama kelompok tani Jaya Laksana," imbuhnya. (ant)