Untuk menghindari ketergantungan yang berkelanjutan terhadap pasokan gas Rusia, Jerman mengambil langkah besar dengan membangun kilang gas alam cair atau LNG di negaranya.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Proyek pembangunan Kilang LNG bernama Hoegh Esperanza itu pertama kali diresmikan oleh Kanselir Jerman, Olaf Scholz di Wilhelmshaven pada Sabtu (17/12).
Kanselir menyebut kilang yang didirikan terapung di kapal berbobot 90 kiloton akan mampu memasok gas untuk 50.000 rumah tangga per tahun atau sekitar 6 persen dari permintaan energi Jerman.
Dalam pidatonya, Scholz juga menyinggung latar belakang kemandirian Jerman yang ingin keluar dari krisis dan mengurangi tekanan Rusia lewat impor gas yang semakin dibatasi.
"Kami memutuskan dengan sangat cepat bahwa kami ingin melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa kami di Jerman juga dapat menjamin pasokan gas secara independen dari Rusia," ujarnya seperti dimuat Euro News.
Hanya beberapa hari setelah invasi Rusia ke Ukraina, Scholz mengumumkan bahwa pemerintah Jerman akan membangun dua kilang LNG pertama dengan cepat untuk mencegah krisis energi.
Di tahun depan, Scholz mengatakan Jerman memiliki rencana untuk membuka lebih banyak kilang LNG terapung di pesisir Laut Utara dan Laut Baltik, di Lubmin, Brunsbüttel, dan Stade.
Selain membangun pabrik, Jerman juga menempuh serangkaian upaya lain, termasuk pengaktifan kembali pembangkit listrik tenaga minyak dan batu bara tua hingga memperpanjang umur tiga pembangkit nuklir terakhir Jerman.