Sebuah studi yang diterbitkan oleh International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA) di Stockholm menyebut sistem demokrasi yang dianut oleh banyak negara di dunia saat ini tengah mengalami kemunduran yang signifikan.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Diskotek Crown Jadi Biang Kerok Kebakaran yang Menewaskan Belasan Orang
- Misteri Pagar Laut 30 Km di Tangerang Punya Siapa? Bikin Nelayan Sulit Mencari Ikan
Baca Juga
Dalam laporan tahunannya, dikatakan bahwa separuh dari negara-negara penganut demokrasi telah mengalami penurunan karena dirusak oleh isu-isu pembatasan kebebasan berekspresi hingga meningkatnya ketidakpercayaan pada legitimasi pemilu.
Kombinasi antara krisis dan ancaman keamanan, dinilai IDEA akan semakin merusak kepercayaan masyarakat pada sistem demokrasi global dan sangat berbahaya jika terus dibiarkan.
"Dunia menghadapi banyak krisis, mulai dari biaya hidup hingga risiko konfrontasi nuklir dan percepatan krisis iklim. Pada saat yang sama, kita melihat demokrasi global sedang menurun. Ini adalah campuran yang beracun," ungkap IDEA seperti dimuat South China Morning Post pada Rabu (30/11).
Didasarkan pada 1000 variabel Indeks Negara Demokrasi Global yang dibuat, IDEA memasukkan Polandia, Hungaria, dan juga Amerika Serikat sebagai negara dengan kemunduran demokrasi yang cukup parah karena masalah polarisasi politik, disfungsi institusional, dan ancaman terhadap kebebasan sipil.
Mengkerucut pada kawasan Eropa, IDEA menemukan bahwa hampir setengah dari semua negara demokrasi mengalami erosi dalam lima tahun terakhir.
Namun, secara bersamaan, nilai-nilai dan institusi demokrasi juga menguat ditunjukkan dengan bagaimana itu digunakan sebagai benteng fundamental melawan agresi Rusia, terutama di Ukraina.
"Perang agresi Rusia di Ukraina telah mengguncang Eropa, memaksa kawasan itu untuk memikirkan kembali pertimbangan keamanan dan menangani krisis pangan dan energi yang akan datang," pungkas IDEA.
Seiring dengan kemunduran tersebut, IDEA juga menemukan bahwa pemerintah otoriter semakin melakukan represi terhadap perbedaan pendapat, dan bahwa lebih dari dua pertiga populasi dunia sekarang hidup di bawah pemerintahan otoriter.
"Secara global, jumlah negara yang bergerak menuju otoritarianisme lebih dari dua kali lipat jumlah yang bergerak menuju demokrasi yang diukur selama enam tahun terakhir," ungkap laporan.
Sebagai catatan positif dari IDEA, Afrika tetap tangguh dalam menghadapi ketidakstabilan. Negara-negara termasuk Gambia, Niger, dan Zambia semuanya mengalami peningkatan dalam kualitas demokrasi.