Kemesraan Koalisi Perubahan yang digawangi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasdem, dan Demokrat, tak perlu diragukan. Terlebih ketiganya telah mengumumkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Bacapres) 2024.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
Begitu juga dengan Gerindra dan PKB yang tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).
Tapi, menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, soliditas dua koalisi itu bisa saja terhenti karena urusan calon wakil presiden (Cawapres).
"Kalau Cawapres Anies bukan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono), apakah Demokrat masih bertahan di koalisi perubahan? Nah, pertanyaan itu sampai sekarang belum terjawab," katanya, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/3).
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu juga melihat, rasa-rasanya Demokrat memasang harga mati bagi AHY untuk mendampingi Anies.
"Begitu juga dengan Gerindra dan PKB, meski terlihat solid, tapi siapa yang bisa menjamin kalau Cak Imin tidak dipilih Prabowo sebagai pendamping, akan tetap dengan Gerindra? Enggak ada jaminan itu," tegas Adi.