Serikultur atau perternakan sutra menjadi industri yang paling menonjol di India dan merupakan salah satu penyumbang utama cadangan devisa negara. Industri ini bisa disebut sebagai sektor yang terorganisasi dengan baik dan dipraktikkan oleh masyarakat di pedesaan.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- Warga Panik Banyak Ternak Mati Mendadak, DPKP Pandeglang: Hubungi Call Center
Baca Juga
Kegiatan serikultur ini tersebar di 52.360 desa. India menghasilkan empat jenis sutera alam; Murbei, Eri, Tasar dan Muga, yang kemudian diolah menjadi prouksi pakaian, make-up, kain, benang, karpet, syal, sarung bantal dan aksesori.
Negara bagian penghasil sutra utama di negara ini adalah Andhra Pradesh, Assam, Bihar, Gujarat, Jammu & Kashmir, Karnataka, Chhattisgarh, Maharashtra, Tamil Nadu, Uttar Pradesh, dan Benggala Barat.
Karnataka menyumbang sekitar 32 persen dari total produksi sutra di negara itu selama 2021-22. Ini diikuti oleh Andhra Pradesh yang memiliki bagian 25 persen dari keseluruhan produksi sutra selama 2021-22, tambah pernyataan itu.
Namun, wilayah yang paling terkenal dengan industri ini adalah Jammu dan Kashmir. Ini didukung oleh kondisi iklim yang cocok sehingga sangat menguntungkan untuk produksi sutra. Jammu dan Kashmir adalah atu-satunya negara bagian yang menghasilkan sutra bivoltin kualitas terbaik di dunia.
India Brand Equity Foundation (IBEF) dalam laporannya mengatakan, industri ini mempekerjakan sekitar 9,76 juta orang di daerah pedesaan dan semi perkotaan.
Dari April-Desember 2021, India memproduksi 26.587 metrik ton (MT) sutera. Total produksi sutera di India selama 2021-2022 adalah 34.903 MT, meningkat 3,4 persen tahun ke tahun dibandingkan tahun sebelumnya (33.770 MT), menurut data dari IBEF. Pangsa produksi murbei merupakan yang terbesar di antara jenis sutera lainnya yang diproduksi di dalam negeri.
Pendapatan rata-rata petani yang mempraktikkan serikultur sebagai usaha agro tambahan dilaporkan sebesar Rs 3.840 per bulan dengan total pengeluaran bulanan sebesar Rs 2.380, menurut laporan IBEF.
Sutra dan produk sutra India diekspor ke lebih dari 30 negara di seluruh dunia. Beberapa importir teratas adalah AS (29 persen), diikuti oleh UEA (10 persen), China (8 persen), Inggris (4 persen), dan Australia (8 persen) dari total pangsa ekspor pada 2020-2021, sesuai laporan IBEF.
Importir teratas lainnya termasuk negara-negara seperti Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Malaysia, Nepal, Jepang, Belgia, Kanada, Afrika Selatan, dan Singapura.