Kebijakan gas dan rem yang ditempuh pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 dilakukan semata-mata untuk menyeimbangkan antara penanganan pandemi dan menjaga perekonomian.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
"Saat Covid-19 masih awal-awal, sudah sewajarnya melakukan kebijakan yang mengerem atau mengegas. Ini wajar untuk memitigasi dan meminimalisir dampaknya ke perekonomian," kata Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus dalam keterangannya, Kamis (1/9).
Soal keberhasilan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi, Indef tak bisa memungkiri adanya peran penting masyarakat. Ia melihat peran serta masyarakat berupa kesadaran menghadapi dan menyikapi pandemi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
"Kalau mau diklaim, memang dari program yang dijalankan pemerintah. Tapi jangan lupa bahwa ini juga dipengaruhi oleh tingkat kepedulian masyarakat yang sudah semakin aware," sambungnya.
Oleh karenanya, Heri menegaskan keberhasilan Indonesia dalam menghadapi pandemi serta menjaga perekonomian tidak ambruk adalah buah dari kerja sama semua pihak.
“Intinya ini kalau diklaim oleh satu pihak, menurut saya ini lebih fair oleh semua pihak, masyarakat, pemerintah, dan semua,” demikian Cecep.