Sekolah Gratis Bukan Hal Mustahil, Begini Penjelasan Pengamat

ilustrasi - Pelajar berjalan di dekat bus sekolah gratis di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (13/11/2024). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.
ilustrasi - Pelajar berjalan di dekat bus sekolah gratis di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (13/11/2024). (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/tom.

Sekolah Gratis memang menjadi salah satu program yang banyak dijanjikan saat kampanye oleh pasangan calon, baik calon bupati, walikota, hingga gubernur dalam Pilkada 2024.


Namun kendati begitu, tak sedikit pihak yang merasa pesimistis tentang pelaksanaan janji kampanye tersebut dan merasa program itu hanyalah sebuah ilusi.

Merespons pro-kontra soal sekolah gratis tersebut, pengamat Komunikasi Politik dan Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Komunikasi dan Media (P2KM) UIN Jakarta, Dr Deden Mauli Darajat menyebut sejatinya "Sekolah Gratis" telah berjalan di beberapa daerah di Indonesia.

Deden Mauli Derajat pun menyebutkan, di antaranya Kota Semarang, Kota Tangerang, dan Provinsi DKI Jakarta yang rencananya akan dilakukan pada 2025 mendatang.

"Jika dikatakan sebagai hal yang mustahil, tapi faktanya sudah ada yang melakukan dan masih berjalan hingga kini," kata Deden Mauli Darajat.

Deden Mauli Derajat mengungkapkan, bahwa di Kota Semarang, Sekolah Gratis dimulai dengan menggratiskan biaya sekolah di 41 swasta mulai dari jenjang TK hingga SMP yang menjadi kewenangan pemerintah kota.

Sedangkan, Pemerintah Kota Tangerang bahkan memulai program sekolah gratis dengan jumlah sekolah yang lebih fantastis, yakni 146 SD/MI dan SMP/MTs swasta.

"Dan itu berbeda dengan beasiswa, tentu dengan perhitungan anggaran yang tepat, maka program itu bisa berjalan," jelas Deden Mauli Derajat.

"Ditambah perlu adanya keberanian dari pemerintahnya juga," sambungnya.

Menurut Deden Mauli Derajat, di Kota Tangerang, saat era kepemimpinan Arief Wismansyah program sekolah gratis juga menjadi solusi bagi para orang tua murid yang kesulitan mendaftarkan putera puteri mereka untuk bersekolah karena terhalang oleh sistem zonasi.

"Itu langkah yang solutif dari Wali Kota Arief Wismansyah pada saat itu, jumlah sekolah yang ikut program sekolah gratis lebih banyak, karena setiap tahun ajaran baru pasti orang tua murid memiliki problem yang sama," bebernya.

Sementara itu, pada tahun 2025, program sekolah gratis juga rencananya akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan menggratiskan biaya pendidikan mulai dari jenjang SD hingga SMA.

"Jadi, sekolah gratis itu hal yang mungkin, asalkan dianggarkan dan dikelola dengan tepat," pungkasnya. (ant)