Satu Warga Badui Meninggal dan 4 Lainnya Dirujuk ke RSUD Banten

ilustrasi - Warga Badui yang mendapatkan penanganan medis RSUD Banten. ANTARA/HO-SRI/am.
ilustrasi - Warga Badui yang mendapatkan penanganan medis RSUD Banten. ANTARA/HO-SRI/am.

Empat orang warga Badui mendapatkan pengobatan medis ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten karena kondisi tubuhnya melemah dan satu di antaranya dilaporkan meninggal dunia.


Hal tersebut diungkapkan Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif saat dihubungi di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (12/12/2024).

Muhammad Arif mengatakan, bahwa SRI selama sepekan terakhir ini merujuk empat pasien warga Badui terdiri atas dua positif menderita Tuberkulosis atau TBC dan dua lainnya mengalami gangguan syaraf.

"Pasien warga Badui yang meninggal dunia itu akibat sesak pernapasan," kata Muhammad Arif.

Muhammad Arif menyebutkan, bahwa dari empat pasien yang dirujuk ke RSUD Banten itu, satu di antaranya atas nama Asmari (65) warga Cihulu Desa Kanekes mengalami komplikasi TBC dan dua hari lalu dilaporkan meninggal dunia.

"Kami merujuk Asmari ke RSUD Banten itu karena kondisinya sudah parah sehingga petugas medis berupaya dengan memberikan bantuan alat pernapasan tabung itu," jelas Muhammad Arif.

Menurut Muhammad Arif, saat ini ada juga pasien warga Badui atas nama Casiah (50) warga Batu Beulah Desa Kanekes yang sedang menjalani pengobatan.

"Kemungkinan mereka hari ini bisa dipulangkan ke Badui setelah mendapatkan pengobatan dari petugas medis RSUD Banten," jelasnya.

Namun, kata Muhammad Arif, pengobatan TBC harus ditindaklanjuti oleh petugas medis puskesmas pendamping pemukiman Badui, sebab pengobatan TBC harus rutin minum obat selama 6 bulan tanpa putus.

Sedangkan, dua pasien yang mengalami syaraf di antaranya Misnah (22) warga Batu Beulah Desa Kanekes masih menjalani perawatan medis.

"Kami berharap ketiga pasien warga Badui segera lekas sembuh seusai menjalani pengobatan medis," ujar Muhammad Arif.

Muhammad Arif mengungkapkan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan rujukan pasien warga Badui ke RSUD Banten yang kebanyakan penyakit yang menonjol di antaranya TBC, persalinan ibu dan bayi, gigitan ular berbisa jenis ular tanah serta penyakit kulit.

Selain itu, pihaknya juga kerapkali menggelar kegiatan bakti sosial dengan melibatkan dokter dari Pertamina juga Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Serang dan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Unjani Bandung.

"Kegiatan bakti sosial itu dengan melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat Badui di pedalaman masyarakat tanah hak ulayat adat," jelas Muhammad Arif.

Sementara itu, SRI memiliki tiga pos kesehatan desa (poskesdes) untuk masyarakat Badui antara lain Poskesdes Cijahe, Nangerang, dan Ciboleger.

Poskesdes itu untuk memberikan pelayanan kesehatan dan pengobatan medis secara gratis pada masyarakat Badui.

"Kami bergerak cepat dengan koordinasi pihak puskesmas setempat untuk melakukan rujukan warga Badui yang kondisinya sudah parah agar mendapatkan penanganan medis RSUD Banten," pungkasnya. (ant)