Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto diminta jangan sampai salah memilih calon wakil presiden (Cawapres) untuk mendampinginya bertarung di Pilpres 2024. Jika kembali kalah, maka Prabowo akan mendapat pukulan telak.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
Begitu dikatakan Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, Minggu (14/8).
Jamiluddin mengingatkan, elektabilitas Prabowo Subianto tidak pernah terjun bebas dari sejumlah survei. Atas dasar itu, Menteri Pertahanan ini diharapkan memilih cawapres yang memiliki elektabilitas yang kurang lebih sama.
"Hal itu terlihat dari beberapa simulasi nama yang dipasangkan dengan Prabowo yang dilakukan beberapa lembaga survei. Hasilnya, nama-nama yang dipasangkan dengan Prabowo masih kerap kalah dengan pasangan Anies Baswedan dan pasangan Ganjar Pranowo,” ujar Jamiluddin seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Mantan Dekan FIKOM IISIP itu menambahkan, Prabowo jangan sampai salah langkah dalam memilih calon wakil presiden untuk pemilu selanjutnya. Jika tidak mau mendapatkan pukulan telak dan dinilai hattrick dalam kekalahan pertarungan calon presiden, di sepanjang sejarah pemilu Indonesia.
"Karena itu, pekerjaan rumah bagi Prabowo dan Gerindra untuk mencari cawapres yang tepat, sehingga elektabilitasnya semakin meroket. Kalau tidak, Prabowo akan kembali menelan kekalahan empat kali dalam Pilpres. Tentu hal itu akan menjadi pukulan telak yang sangat menyakitkan bagi Prabowo,” tutupnya.