Kembalinya mantan narapidana kasus tindak pidana korupsi, Muhammad Romahurmuziy alias Romy, ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dianggap merugikan partai berlambang Kakbah itu.
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
- Al Muktabar Resmi Serahkan Tugas Pj Gubernur Banten, Penggantinya Bukan Orang Sembarangan
- Menteri Tito Karnavian Ganti Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Tokoh Ini Penggantinya
Baca Juga
Sebaliknya, kehadiran Romy ke PPP akan memberi "berkah" bagi partai politik (parpol) baru, seperti Partai Ummat.
"Partai Ummat akan mendapat berkah dengan kembalinya Romy, mantan Ketua PPP yang telah dipenjara itu," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/1).
Karena, menurut Muslim, kembalinya Romy justru akan merugikan PPP. Di mana, kemungkinan besar pemilih PPP akan berlabuh ke Partai Ummat yang belum lama ini menyusul resmi menjadi peserta Pemilu 2024.
"Jadi, untuk jaga marwah dan martabat partai setelah dua ketumnya, yakni Suryadarma Ali dan Romy dipenjara karena kasus korupsi, eloknya PPP jangan mau terima Romy," pungkas Muslim.