Suasana adat Jawa sangat kental dalam resepsi pernikahan putri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan dengan Ali Saleh Alhuraebi yang berlangsung di Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara, Jumat (29/7).
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Mutiara mengenakan kebaya kutu baru berbahan velvet warna pink dan kain batik Yogya Sido Asih dan Yogya latar cemeng. Sementara Ali mengenakan surjan dan kain batik Yogya Sido Asih dan Yogya latar cemeng.
Kebaya kutu baru merupakan busana asli Indonesia yang memiliki tampilan elegan. Lalu kain batik Sido Asih merupakan jenis batik keraton yang bermakna berkelanjutan dan kasih sayang yang menjadi simbol kehidupan manusia yang penuh kasih sayang, sehingga dapat menenteramkan kehidupan di dunia maupun akhirat.
Sementara itu, kain surjan merupakan busana atas untuk pria. Surjan merupakan busana resmi adat Jawa (Yogyakarta) dengan motif lurik dan berlengan panjang.
Dalam sambutannya, Anies Baswedan menyampaikan bahwa Mutiara Baswedan dan Ali Alhuraebi dididik dan dibesarkan dalam keluarga yang menjaga sunahnya.
"Kami bersyukur mereka (Tia dan Ali) berinteraksi, alhamdulillah perjumpaan mereka di kampus berujung di kursi pelaminan," kata Anies saat menyapa tamu undanga
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu bersyukur akad nikah yang berlangsung tadi pagi berjalan baik. Anies juga memohon maaf kepada hadirin apabila dalam penyelenggaraan resepsi ada kekurangan.
"Kami juga mengharapkan doa dari semua, semoga mereka nantinya dikaruniai anak-anak yang saleh dan salehah, anak-anak yang qurrota ayun, anak-anak yang nantinya akan meneruskan apa yang diperjuangkan oleh orangtua-orangtuanya," demikian Anies.