Warga Ukraina diimbau agar melakukan penghematan energi di tengah krisis listrik yang membelit negera itu setelah beberapa pembangkit tenaga listrik mengalami kerusakan.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Imbauan yang diserukan Presiden Volodymyr Zelenskiy semakin menegaskan peringatan yang dikeluarkan PBB tentang bencana kemanusiaan di Ukraina musim dingin ini.
Rusia telah menyerang fasilitas listrik Ukraina dengan roket. Pihak berwenang mengatakan, akibat serangan rudal Rusia itu, jutaan warga Ukraina, termasuk di ibu kota Kyiv, akan menghadapi pemadaman listrik setidaknya sampai akhir Maret.
Media lokal menggambarkan Selasa pagi ( 22/11) sebagai hari penuh ledakan di kota Kherson. Rusia membombardir Kherson dari seberang Sungai Dnipro, setelah pasukannya melarikan diri.
“Kerusakan sistematis pada sistem energi kita akibat serangan teroris Rusia sangat besar sehingga semua orang dan bisnis kita harus berhati-hati dan mendistribusikan kembali konsumsi mereka sepanjang hari,” kata Zelensky dalam pidato malamnya.
“Cobalah untuk menhghemat energi," tambahnya.
Ratusan rumah sakit dan fasilitas kesehatan Ukraina pun kekurangan bahan bakar, air, dan listrik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sistem kesehatan Ukraina menghadapi hari-hari tergelap dalam sejarah perang sejauh ini.
"Setelah mengalami lebih dari 700 serangan, sekarang juga menjadi korban krisis energi," kata Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa, dalam sebuah pernyataan setelah mengunjungi Ukraina. .
Ia mengimbau masyarakat untuk menyiapkan pakaian hangat, selimut, dan opsi yang akan membantu melewati pemadaman listrik yang panjang.