Sebuah pusat prosesi migran di kota pelabuhan Dover Inggris menjadi sasaran serangan bom pada Minggu (30/10) waktu setempat.
- Jelang Pelantikan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, Pj Gubernur Banten Mendadak Mutasi Kepala OPD
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
Baca Juga
Polisi di wilayah Kent mengkonfirmasi bahwa pelaku menggunakan bom molotov - bom bakar yang terbuat dari botol yang diisi oleh bensin, alkohol atau pun minyak tanah - dalam aksinya.
“Petugas menetapkan bahwa dua hingga tiga alat pembakar telah dilemparkan ke tempat imigrasi Home Office,” kata polisi Kent dalam sebuah pernyataan melalui email kepada media, seperti dikutip dari AFP, Senin (31/10).
Aparat menambahkan bahwa ada satu korban cedera ringan yang dilaporkan dan bahwa tersangka yang kemudian bunuh diri setelah beraksi telah diidentifikasi dan ditemukan.
“Tersangka diidentifikasi dan sangat cepat ditemukan di pom bensin terdekat, dan dipastikan meninggal," kata polisi
“Situs tetap terbuka. Namun sekitar 700 tersangka migran dipindahkan ke Manston untuk memastikan keamanan selama tahap awal penyelidikan polisi," lanjutnya.
Menteri Dalam Negeri Suella Braverman bereaksi atas kejadian tersebut.
“Ada insiden menyedihkan di Dover hari ini. Saya menerima pembaruan rutin tentang situasinya," tulis Braverman di akun Twitternya.
“Pikiran saya bersama mereka yang terkena dampak, staf Home Office yang tak kenal lelah dan polisi merespons. Kami sekarang harus mendukung petugas itu saat mereka melakukan penyelidikan," katanya.
Dover adalah titik fokus pemrosesan pencari suaka Inggris ketika negara itu mencoba untuk mengekang jumlah orang yang mencoba berlayar di rute Selat Inggris yang berbahaya.