Kabar meninggalnya Prof Azyumardi Azra menjadi kehilangan bagi Bangsa Indonesia. Prof Azra adalah tokoh kemajemukan dan intelektual dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
"Kita kehilangan tokoh kemajemukan dan intektual yang memiliki wawasan kebangsan yang menjaga keutuhan bangsa," kata Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo kepada redaksi, Senin (19/9).
Benny menyebut, buah pemikiran Azyumardi yang juga pendiri Setara Insititute dapat mengenalkan ajaran agama Islam untuk jadi rahmat bagi bangsa Indonesia.
"Sumbangan terbesar dalam pemikiran mengenI ke Indonesian dan keislaman yang menjadi rahmat bagi bangsa Indonesia. Setara Institute kehilangan tokoh pemikir dan menjaga Bhinneka Tungal Ika," kata Benny.
Cendekiawan muslim yang juga Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. Azyumardi Azra meninggal dunia, Minggu (18/9). Almarhum wafat pada usia 67 tahun setelah beberapa hari mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Serdang, Selangor, Malaysia.
Almarhum dikabarkan mengalami gangguan kesehatan ketika mendarat di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (16/9).
Almarhum berangkat ke Malaysia untuk menghadiri Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam di Selangor, Malaysia, Sabtu (17/9). Kunjungan tersebut merupakan undangan kehormatan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).