Presiden Prabowo Subianto meminta jajarannya untuk mengkaji pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) yang membentang dari Jakarta sampai Cirebon sebagai Program Strategis Nasional (PSN) Tahun 2025.
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
- Alhamdulillah, THR ASN dan Honorer Cair Hari Ini
- Mudik Gratis di Tangerang, Pendaftaran Sampai 27 Maret 2025
Baca Juga
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Airlangga Hartarto mengungkapkan arahan tersebut berdasarkan hasil rapat internal yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto tentang pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan penyelesaian PSN tahun 2024-2025.
"Arahan Bapak Presiden terkait proyek strategis nasional adalah untuk mengkaji terkait dengan 'giant sea wall'," kata Airlangga Hartarto.
"Kan kita sudah buat yang di Semarang-Demak, jalan tol. Nah ini yang minta prioritas mulai dari Jakarta sampai Cirebon," sambungnya.
Menurut Airlangga Hartarto, nantinya pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta-Cirebon tersebut akan terhubung dengan tanggul pengendali banjir dan rob di Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah yang sudah dibangun.
Airlangga Hartarto membeberkan, bahwa dalam pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta-Cirebon, Presiden memberi arahan untuk disiapkan dengan pembiayaan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Tanggul laut raksasa ini, kata Airlangga Hartarto, masuk dalam daftar PSN Tahun 2025 sebagai upaya mewujudkan ketahanan energi dan pangan.
Menurut Airlangga Hartarto, dalam rapat internal itu, Presiden juga memberi arahan untuk mengejar penyelesaian PSN yang ditargetkan tahun 2024-2025.
"Arahan Bapak Presiden PSN yang selesai 2024-2025 untuk terus dikejar. Karena direncanakan di tahun ini 18 proyek selesai, sedangkan 30 lagi akan selesai pada 2025," beber Airlangga Hartarto.
Airlangga Hartarto menegaskan, bahwa Presiden Prabowo juga meminta program tersebut dapat terus dilanjutkan.
Sementara itu, apabila nantinya terdapat investasi lain, maka hal tersebut akan dibahas lebih lanjut atau rinci. (ant)