Sejarah tercipta di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. Untuk kali pertam ponpes yang didirikan ustaz Abu Bakar Ba'asyir itu menggelar upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu (17/8).
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
- Alhamdulillah, THR ASN dan Honorer Cair Hari Ini
- Mudik Gratis di Tangerang, Pendaftaran Sampai 27 Maret 2025
Baca Juga
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Abu Bakar Ba'asyir bahwa upacara bendera ini adalah kali pertama digelar oleh Ponpes Al Mukmin sejak berdiri.
"Iya, belum pernah ada. Baru kali ini (sejak ponpes berdiri)," ucap Abu Bakar Ba’asyir, dikutip Kantor Berita RMOLJateng.
Abu Bakar menjelaskan, upacara bendera ini merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT. Memang kewajiban kita semua apa saja yang dikaruniakan Allah SWT harus dibalas dengan bersyukur.
"Ini diwujudkan dalam upacara. Jadi upacara 17 Agustus ini merupakan bentuk bersyukur kepada Allah SWT, karena kita wajib kalau mendapat hikmat dari Allah SWT," terang dia.
Menurutnya, bersyukur kepada Allah SWT yang sempurna itu negara yang dikaruniai ini harus diatur dengan hukum yang diturunkan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
"Itu sempurnanya bersyukur kepada Indonesia belum sempurna. Doakan saja mudah-mudahan pada suatu saat nanti Indonesia akan diatur dari hukum Tuhan YME supaya menjadi baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur, yaitu negara yang baik yang penuh ampunan dari Allah SWT," jelasnya.
Abu Bakar menambahkan, ini sebenarnya bukan usaha dari pondok tapi usaha daripada persatuan para alumni pondok. Mungkin ke depan upacara-upacara bendera akan diselenggarakan lagi.
Adapun yang bertugas sebagai pembina upacara adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendi.
Hadir juga pendiri ponpes Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir, Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama Kolonel Inf Akhiruddin, Dandim 0726 Sukoharjo, Letkol Czi Slamet Riyadi, dan Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.