Polisi Anti Teroris Ambil Alih Penyelidikan Bom di Pusat Imigrasi Inggris

Tentara dan Petugas Pasukan Perbatasan memadamkan api di lokasi kejadian kasus bom bensin di pusat imigrasi di pelabuhan Devor, pada Minggu (30/10)/Net
Tentara dan Petugas Pasukan Perbatasan memadamkan api di lokasi kejadian kasus bom bensin di pusat imigrasi di pelabuhan Devor, pada Minggu (30/10)/Net

Penanganan kasus bom bensin yang dilemparkan ke pusat imigrasi di pelabuhan Dover, Inggris selatan, pada Minggu (30/10) lalu akan diambil alih oleh pihak kepolisian anti teroris atau Counter Terrorism Policing South East (CTPSE).


Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Suella Braverman pada Senin (31/10) yang mengatakan jika serangan itu tidak diselidiki oleh pihak kepolisian wilayah Kent lagi karena diduga memiliki hubungan dengan teroris.

"Investigasi atas insiden di mana bom bensin dilemparkan ke pusat imigrasi di pelabuhan Dover, Inggris selatan, sekarang sedang ditangani oleh polisi kontraterorisme Inggris," ucapnya seperti dimuat Wion News.

Sejalan dengan Suella, pihak berwenang setempat pada Selasa (1/11) menguatkan jika memang serangan tersebut ditargekan sebagai bentuk rasa kekesalan atau kebencian.

"Tampak jelas bahwa pelanggaran tercela ini ditargetkan dan kemungkinan didorong oleh beberapa bentuk keluhan yang dipenuhi kebencian, meskipun ini mungkin belum tentu memenuhi ambang terorisme," ungkapnya.

Pelaku pelempar bom, Andrew Leak yang berusia 66 dan berasal dari High Wycombe, ditemukan tewas di stasiun layanan terdekat dan masih dalam proses pemeriksaan polisi.

Menurut polisi, saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pelaku bekerja sama dengan orang lain, dan diyakini tidak ada ancaman yang lebih besar bagi masyarakat di daerah High Wycombe atau di Dover.

Fasilitas Dover merupakan titik fokus pemrosesan pencari suaka Inggris ketika negara itu mencoba untuk mengekang jumlah orang yang mencoba berlayar di rute Selat Inggris yang berbahaya.