Pernyataan Haris Pertama dalam acara Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Yogyakarta mendapat kritikan tajam dari Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP KNPI Mustahuddin. Menurutnya, pernyataan Haris Pertama jauh dari akal sehat dan tidak mencerminkan adab dan intelektualitas pemuda dan KNPI.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
Pernyataan Haris Pertama dalam acara Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) di Yogyakarta mendapat kritikan tajam dari Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP KNPI Mustahuddin. Menurutnya, pernyataan Haris Pertama jauh dari akal sehat dan tidak mencerminkan adab dan intelektualitas pemuda dan KNPI.
Dalam pernyataannya, Haris Pertama menilai Airlangga Hartarto sebagai pemecah belah KNPI. Padahal, kata Mustahuddin, Airlangga Hartarto adalah salah satu putra terbaik bangsa dan pimpinan partai besar. Sehingga, tidak mungkin beliau pemecah belah pemuda Indonesia.
Apalagi Airlangga adalah Menko Ekonomi yang berada di Kabinet Indonesia Bersatu dalam dua periode Jokowi. Hal itu pertanda bahwa Airlangga adalah pribadi yang berprestasi dan punya kemampuan organisatoris yang mumpuni membangun kebersamaan.
“Maka tidak pantas beliau dituduh sebagai pemecah belah pemuda Indonesia,” ujar aktivis HMI, yang juga fungsionaris Kosgoro 1957.
Senada itu, Sekretaris Jenderal DPP KNPI Jackson Kumaat mempertanyakan legalitas KNPI pimpinan Haris Pertama. Sebab, legitimasi Haris Pertama sudah tidak ada lagi sebagai ketua umum KNPI usai dicopot dalam Rapat Pleno DPP KNPI yang dipimpin oleh Ahmad Andi Bahri pada 6 Maret 2021.
“Jadi lucu bila yang bersangkutan masih koar-koar mengatasnamakan KNPI. Hanya orang sesat berpikirnya yang percaya dia sebagai ketua umum KNPI, tongkat estafet hasil kongres KNPI di bogor itu ada di Plt. Ketua Umum Mustahuddin, bukan lagi ada pada Haris,” tegasnya.