Media sosial China diramaikan dengan kabar kematian seorang mahasiswa pascasarjana berusia 23 tahun yang meninggal karena serangan jantung.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Tagar terkait insiden menjadi trending topik dan telah dibaca lebih dari 390 juta kali. Netizen mempertanyakan penyebab sebenarnya kematian tersebut.
Perguruan tinggi kedokteran terkemuka di kota barat daya Chengdu mengatakan sehari sebelumnya, mahasiswa itu melaporkan dia merasa tidak enak badan setelah shift. Fakultas tidak menghubungkan kematiannya dengan Covid-19 atau masalah kesehatan yang mendasarinya.
Namun, banyak netizen yang mengaitkan apakah mahasiswa itu selama ini beraktivitas sambil tertular Covid, mengingat ia diperbantukan untuk melayani pasien Covid yang masih terus membludak di rumah sakit tempatnya bertugas, menurut laporan AFP.
Di tengah kurangnya staf medis, banyak mahasiswa yang dikirim ke posisi klinis garis depan saat wabah kembali berkembang di seluruh China. Bahkan, seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional menyarankan fasilitas medis setempat dapat mempekerjakan kembali dokter yang telah pensiun dalam lima tahun terakhir untuk mengisi kekosongan itu.
Covid-19 menyebar dengan cepat ke seluruh China dalam beberapa bulan belakangan setelah sempat mereda dengan beberapa wilayah menyatakan tak ada lagi wabah itu.
Tindakan pembatasan ketat kembali diberlakukan yang memicu protes warga. Namun, minggu lalu pembatasan mulai dilonggarkan.
Gelombang infeksi menimbulkan tantangan terbesar bagi sistem medis China sejak wabah Covid-19 melanda negara itu pada 2020. Rumah sakit kewalahan dengan pasien dalam kondisi kritis dan banyak staf yang jatuh sakit.
Seorang dokter anonim di sebuah rumah sakit di daerah pedesaan di provinsi Sichuan mengatakan lebih dari setengah rekannya tertular Covid-19 dari pasien.