Untuk kali pertama, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melantik Prof. Dr. Intiyas Utami sebagai rektor perempuan pertama
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
- Pemkab Tangerang Resmi Tetapkan UMK 2025, Ini Nominalnya
- Paslon Independen Thomas Ewit Marot Kofiaga dan Phiter Mambrasar Unggul Quick Count di Pilkada Tambrauw
Baca Juga
sepanjang universitas ini berdiri.
Prof. Dr. Intiyas Utami akan bertugas sebagai rektor UKSW masa bakti 2022-2027. Pelantikan Rektor baru ini dibalut dalam puncak peringatan Dies Natalis UKSW, diselenggarakan Rapat Senat Terbuka UKSW dalam rangka Dies Natalis ke-66 dan Penyerahan Jabatan Rektor periode 2017-2022 dari Neil Semuel Rupidara.
Prosesi penyerahan jabatan Rektor Periode 2017-2022 diawali dengan pelepasan kalung jabatan dekan oleh Rektor UKSW Periode 2017-2022 Neil Semuel Rupidara.
Selanjutnya, prosesi dilanjutkan penyerahan bendera universitas dan laporan akhir jabatan kepada Ketua Pembina Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si, yang dilanjutkan dengan pelepasan kalung jabatan Rektor dan Pembantu Rektor UKSW periode 2017-2022.
Selanjutnya, pelantikan Rektor dan Wakil Rektor Periode 2022-2027 ditandai dengan penyematan kalung jabatan, penyerahan bendera universitas oleh Ketua Pengurus YPTKSW Hari Sunarto.
Selain Rektor periode 2022-2027, Ketua Pengurus YPTKSW Hari Sunarto juga melantik Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengajaran dan Kemahasiswaan Prof. Ferdy Samuel Rondonuwu.
Dalam kesempatan itu, Rektor UKSW Periode 2017-2022 Neil Semuel Rupidara, mengatakan bahwa menjadi rektor adalah mandat yang dititipkan Tuhan yang harus dipertanggungjawabkan.
"Hari ini kami datang untuk mempertanggungjawabkan apa yang kami kerjakan kepada seluruh sivitas akademika, dan terlebih kepada Tuhan yang memberikan mandat," kata Neil dikutip dari Kantor Berita RMOLJateng, Rabu (30/11).
Disampaikannya, selama kepemimpinannya, Neil Rupidara dan para pembantu rektor telah berusaha untuk mengembalikan UKSW seperti awal pembentukannya, "Back to Basic".
"Tuhan sudah menolong kami dalam mengusahakan yang terbaik bagi universitas walaupun belum semua mencapai target," tegasnya.