Pernah Jadi Kuli Bangunan, Calon Gubernur Andra Soni Janji Bikin Lapangan Kerja Luas di Banten

ilustrasi - Calon Gubernur Banten nomor urut 2, Andra Soni saat berkampanye. ANTARA/HO-Timses Andra Soni.
ilustrasi - Calon Gubernur Banten nomor urut 2, Andra Soni saat berkampanye. ANTARA/HO-Timses Andra Soni.

Calon Gubernur Banten nomor urut 2, Andra Soni berjanji menciptakan lapangan kerja yang luas di provinsi Banten dengan menawarkan investasi bersifat padat karya bagi para pengusaha jika menang di Pilkada 2024.


Hal tersebut diungkapkan Andra Soni di depan ratusan pelaku UMKM, di lapangan futsal daerah Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (19/10/2024).

Andra Soni mengaku ingin menciptakan lapangan kerja yang luas di Banten karena pernah merasakan hidup dari keluarga susah. 

Mantan Ketua DPRD Banten ini mengaku selepas SMA harus menjadi kuli bangunan pada medio 1995. Saat itu, dirinya di bayar Rp10 ribu per hari.

Menurut Andra Soni, uang itu harus dia bagi untuk makan, keperluan harian hingga ditabung guna daftar perkuliahan.

Untuk menyiasati agar tidak membayar uang kos, dia memilih tidur dan mandi di gedung tempatnya bekerja sebagai kuli bangunan.

"Saya sempat jadi anak angkat untuk sekolah SMA. Upah saya Rp10 ribu per hari, tahun 1995, kemudian saya tidur di bangunan itu," ungkap Andra Soni.

Saat itu, Andra Soni harus bekerja sembari kuliah. Nahas, krisis moneter 1998 membuat perusahaan tempatnya bekerja gulung tikar dan dia pun mengambil cuti kuliah, lantaran tidak ada biaya.

Melihat hal itu, Andra Soni pun terus berusaha mencari pekerjaan, nasib menuntunnya menjadi kurir pengiriman barang. 

Berbekal sepeda motor milik kakaknya, Andra Soni mengantar paket ke setiap alamat yang ada.

Namun, dari situlah dia bisa kembali berkuliah. Selama bertahun lamanya dia bekerja, hingga dipercaya menjadi manajer.

"Saya pikir kalau saya diam saja engga maju-maju, akhirnya saya lanjut kuliah, saya kumpulin uang saya, saya kuliah ekonomi," jelas Andra Soni.

"Dengan latar belakang pendidikan, karena ada kemauan keras saja, saya anak kelima dari enam bersaudara, saya yang lulus pertama dari sekolah, bisa bayangkan sesulit apa kondisi saat itu," sambungnya.

Saat masuk SMP, Andra Soni mengikuti kakaknya ke Kota Tangerang. 

Meneruskan SMA, dia memilih bersekolah di wilayah Jakarta. Kerap kehabisan ongkos dan tidak bisa pulang maupun makan, dia sering menginap di rumah temannya.

Karena melihat semangat dan kemauan keras dari Andra Soni, pemilik rumah, Raden Muhidin Aria Adipati Wiranata Kusuma, Mendagri pertama Indonesia, menjadikan Andra sebagai anak angkatnya.

"Saya berangkat dari minus bukan nol lagi, saya ini anak petani, bapak ibu saya merupakan petani di kampung di Sumatra Barat, saya dibesarkan di Banten," bebernya.

Seusai lulus kuliah, disertai pengalaman sebagai kurir paket. Andra Soni kemudian merintis usaha kargo hingga saat ini. Itulah titik baliknya bisa mengangkat ekonomi keluarga.

Memasuki medio 2012, Andra Soni masuk ke dunia politik melalui Partai Gerindra. Pada 2014 dia mencoba peruntungan sebagai Caleg DPRD Banten dan terpilih. 

"Kemudian 2019 saya tepilih jadi Ketua DPRD Provinsi Banten. Lalu 2024 terpilih lagi tapi saya tidak dilantik, karena dapat tugas dari Pak Prabowo untuk jadi Gubernur Banten," ujarnya.

Oleh karena itu, jika Andra Soni terpilih menjadi Gubernur Banten, maka dirinya berjanji menciptakan lapangan kerja yang luas di Banten.

"Dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal terutama proyek strategis, maka kami mendorong untuk menyediakan lapangan kerja dengan padat karya," kata Andra Soni.

Menurut politikus Gerindra itu, keputusan menciptakan lapangan kerja agar warga Banten tidak merasakan hidup susah. 

Selain itu, Andra Soni pun menyebut pemerintah Banten ke depan bakal memberikan keringan bagi pengusaha yang mempekerjakan warga lokal di perusahaan. 

"Sebagai bentuk apresiasi, kami akan memberikan insentif kepada perusahaan yang memprioritaskan tenaga kerja lokal, termasuk potongan pajak atau dukungan administratif," jelas Andra Soni.

Selain itu, Andra Soni juga berjanji bakal meningkatkan kualitas pendidikan warga Banten agar siap menghadapi tantangan dunia pekerjaan.

"Pendidikan vokasi, pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi terbaru harus diprioritaskan, untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten termasuk pondok pesantren," ujarnya.

Andra Soni mengatakan pengangguran di Banten masuk ke dalam visi dan misi bersama Cawagub Banten nomor urut dua Dimyati Natakusumah. 

Menurut Andra Soni, pengangguran harus ditangani secara serius, terdapat kebutuhan mendesak untuk mengupayakan lapangan pekerjaan lebih luas lagi. 

"Banten harus memanfaatkan bonus demokrasi dan jalur penghubung Jawa-Sumatera untuk menciptakan lapangan pekerjaan, dengan masuknya investasi padat karya hingga pengembangan UMKM agar bisa mengakses modal hingga pangsa pasar," imbuhnya. (*)