Pentagon Bereaksi atas Dugaan "Rudal Nyasar" Rusia yang Menghantam Polandia

Juru Bicara Pentagon Patrick Ryder/Net
Juru Bicara Pentagon Patrick Ryder/Net

Pihak militer AS mengaku telah mengetahui laporan tentang rudal yang menghantam Desa Przewodow, Provinsi Lublin Polandia, dan menewaskan dua orang pada Selasa (15/11) waktu setempat.


Sementara beberapa media dan politisi barat mengklaim bahwa Rusia bertanggung jawab atas insiden tersebut, Juru Bicara Pentagon Brigadir Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya belum memiliki bukti untuk mengonfirmasinya.

"Kami tidak memiliki informasi apa pun saat ini untuk menguatkan laporan tersebut dan sedang menyelidikinya lebih lanjut," kata Ryder, seperti dikutip dari AFP, Rabu (16/11). Ia berjanji untuk memberikan pembaruan tentang situasi ketika AS mendapat informasi yang lebih baik tentang insiden tersebut.

Komentar Ryder muncul saat pemerintah Polandia mengadakan pertemuan darurat untuk membahas insiden tersebut. Beberapa media kemudian mengklaim ledakan itu, yang mengenai mesin pengering biji-bijian, disebabkan oleh serangan “misil nyasar”.

Pihak berwenang Polandia tidak mengkonfirmasi laporan ini, sementara juru bicara pemerintah Piotr Mueller meminta media dan masyarakat untuk tidak mempublikasikan informasi yang belum dikonfirmasi.

Insiden "rudal nyasar" terjadi di tengah serangan rudal berskala besar yang diluncurkan Rusia ke Ukraina. Menteri Energi Ukraina German Galushenko menyebutnya sebagai penembakan paling masif dari sistem energi Ukraina sejak awal perang.

Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan bahwa setidaknya 85 rudal telah diluncurkan ke Ukraina.

Kementerian pertahanan Rusia membantah laporan bahwa rudal Rusia telah menghantam wilayah Polandia. Kremlin bahkan menyebutnya sebagai "provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan ketegangan".

"Tidak ada serangan terhadap di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia yang dilakukan oleh rudal Rusia," kata kementerian pertahanan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa puing-puing yang dilaporkan ditemukan di tempat kejadian "tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia".