Pemprov Banten Gelar Pangan Murah 127 Kali, Strategi untuk Memantau Harga dan Stok Kebutuhan Masyarakat

ilustrasi - Warga membeli kebutuhan pokok saat pasar murah di depan Mapolda Banten, Kota Serang, Banten. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/gp/rwa.
ilustrasi - Warga membeli kebutuhan pokok saat pasar murah di depan Mapolda Banten, Kota Serang, Banten. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/gp/rwa.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggelar pangan murah sebanyak 127 kali untuk memantau harga dan stok serta memastikan kebutuhan masyarakat tersedia.


Hal tersebut diungkapkan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten Usman Asshiddiqi Qohara dalam keterangannya di Serang, Banten, Selasa (31/12/2024).

Usman Asshiddiqi mengatakan, gelar pangan murah tersebut terhitung mulai pekan ketiga hingga pekan keempat Desember.

"Gelar pangan murah dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Se Provinsi Banten," kata Usman Asshiddiqi.

Menurut Usman Asshiddiqi, tren harga komoditas yang dipantau yaitu bawang merah, beras medium, beras premium, cabai merah, cabai merah keriting, cabai rawit merah, cabai rawit hijau telur ayam ras dan daging ayam ras.

Adapun pada pekan ketiga Desember 2024, pihaknya telah melakukan sidak pasar ke distributor minyak bersama Satgas Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten serta jajaran Polda Banten.

"Sidak ke pasar dan distributor memastikan agar tidak menahan barang," jelasnya.

Menurut Usman Asshiddiqi, sidak yang dilakukan tersebut sebagai langkah konkret dalam pengendalian inflasi di Provinsi Banten.

Selain itu, pihaknya meningkatkan pelaksanaan program dan kegiatan dalam mengimplementasikan strategi 4K yang disepakati yaitu mengupayakan keterjangkauan harga, menjaga ketersediaan pasokan, menjamin kelancaran distribusi, dan meningkatkan komunikasi yang efektif.

Usman Asshiddiqi menyebutkan, strategi itu dengan melakukan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, melakukan operasi pasar, berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi, rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah, melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia.

"Kemudian melaksanakan pencanangan gerakan menanam, menjaga pasokan bahan pokok, memberikan bantuan transportasi dari APBD, merealisasikan belanja tidak terduga (BTT) untuk pengendalian inflasi, serta upaya-upaya lainnya yang telah dilakukan," pungkasnya. (ant)