Satu anggota polisi di Polsek Astana Anyar meninggal dunia akibat ledakan yang terjadi pada Rabu pagi (7/12). Laporan Polda Jawa Barat, koban meninggal dunia adalah Aiptu Sofyan.
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
- Alhamdulillah, THR ASN dan Honorer Cair Hari Ini
- Mudik Gratis di Tangerang, Pendaftaran Sampai 27 Maret 2025
Baca Juga
"9 (anggota polisi) masih dalam luka-luka karena serpihan dari ledakan tersebut. Satu korban lainnya Ibu Nur Hasanah (masyarakat) mengalami luka ringan. Saat kejadian Ibu Nurhasanah sedang berjalan melewati Polsek Astana Anyar," kata Kapolda Jawa Barat, Irjen Suntana diberitakan Kantor Berita RMOLJabar.
Suntana menambahkan, polisi telah mensterilisasi sekitar lokasi kejadian guna memastikan Polsek Astana Anyar dalam keadaan clear. Namun, bahan peladak yang digunakan belum diketahui.
Sedangkan terduga pelaku juga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
"Tidak ada lagi bahan peledak yang dikhawatirkan akan meledak. Dia (pelaku) membawa dua bom, satu belum sempat diledakan. Ada satu yang diledakkan oleh pelaku dan oleh kita tadi di sekitar Polsek. Serpihannya berupa paku dan paku payung," sambungnya.
Kini pihak kepolisian masih melakukan olah TKP dan memeriksa jenazah pelaku bom bunuh diri.
"Data pelaku (bom bunuh diri) sedang kami identifikasi dan kami akan kroscek dengan hasil sidik jari untuk memastikan identitas dari informasi yang didapatkan," ucapnya.
Sementara itu, barang bukti berupa sepeda motor berwarna biru yang ada poster 'KUHP Hukum Syirik/Kafir. Perangi Para Penegak Hukum Setan', yang digunakan pelaku sudah diamankan untuk pengembangan.
"Sedang kami identifikasi, tapi dari plat nomor kendaraannya dari wilayah Surakarta. Tulisannya seperti itu jadi bahan penyelidikan kita lebih lanjut," lanjutnya.