Meski Diendorse Jokowi, Prabowo-Ganjar Belum Tentu Menang Lawan Anies-AHY di 2024

Presiden Joko Widodo kompak bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, menghadiri panen raya di Desa Lejer, Kebumen, Jawa Tengah/Ist
Presiden Joko Widodo kompak bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, menghadiri panen raya di Desa Lejer, Kebumen, Jawa Tengah/Ist

Pasangan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo belum tentu menang di Pilpres 2024, meski dapat dukungan penuh Presiden Joko Widodo. Pasalnya, ada pasangan kuat lain yang memiliki modal politik mumpuni.


Dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/3), Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, meyakini endorsement Jokowi terhadap Ketua Umum Partai Gerindra dan Gubernur Jawa Tengah tersebut bukan menjadi modal utama kemenangan.

Apalagi menurutnya, dalam perkembangan hari-hari ini sudah muncul poros Koalisi Perubahan yang mengusung pasangan tokoh oposisi, yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurthi Yudhoyono.

“Dari hasil survei, pasangan Prabowo-Ganjar akan menghadapi lawan berat dari pasangan Anies-AHY yang mengusung tema perubahan,” ujar Igor.

Ia menguraikan, dalam survei SPIN tecatat peluang pasangan Prabowo-Ganjar mencapai 63,3 persen. Sementara dalam hasil survei Lembaga Voxpol pada September 2022, pasangan Anies-AHY unggul dalam simulasi yang mereka lakukan dengan elektabilitas di atas 30 persen.

Oleh karena itu, ujar Igor,  pasangan Prabowo-Ganjar harus bekerja keras untuk mempertahankan keunggulan dari pasangan lain.

Salah satu caranya, menurut dia adalah dengan memperkuat barisan koalisi, di samping ada endorsement oleh Jokowi terhadap kedua pasangan ini.

“Peluang terbentuknya koalisi pengusung Prabowo-Ganjar sangat prospektif jika ada political will dari Presiden Jokowi untuk memprakarsai deklarasi pasangan Prabowo-Ganjar,” pungkasnya.