Maman Imanulhaq: Ijtima Ulama Majalengka Dukung Capres Asal NU

Tokoh Muda NU yang juga anggota DPR RI, KH Maman Imanulhaq/Ist
Tokoh Muda NU yang juga anggota DPR RI, KH Maman Imanulhaq/Ist

Ulama Majalengka sepakat mendukung calon presiden (capres) di Pemilu 2024 yang dilahirkan dari Nahdlatul Ulama (NU). Kesepakatan ini setelah ulama mengeluarkan Ijtima.


Hal ini diungkapkan tokoh Muda NU yang juga anggota DPR RI, KH Maman Imanulhaq usai suksesnya penyelenggaraan peringatan Satu Abad NU di Majalengka.

Maman mengatakan, ini perlu menjadi catatan penting sebagai modal besar dalam melanjutkan langkah-langkah atau gerakan NU di Majalengka untuk terus menegakkan Islam Ahlussunnah Wal Jamaah ala NU. 

Untuk itu Ijtima Ulama ini menjadi tindak lanjut dari beberapa gerakan yang dilakukan PCNU di bawah kepemimpinan KH Dedi Mulyadi dan KH Yusuf Karim.

“Langkah-langkah tersebut harus menjadi pedoman bagi seluruh warga nahdliyin khususnya di Majalengka untuk terus membumikan nilai-nilai Islam Ahlussunah Wal Jamaah serta meraih tujuan dalam berjamiiyah,” ucapnya, Minggu (19/3).

Maman menambahkan, tidak kurang dari 700 lebih kiai dari daerah Majalengka menghadiri Ijtima Ulama. Dari pertemuan itu, menghasilkan beberapa poin kesepakatan. 

“Alhamdulillah hasil Ijtima Ulama Daerah Majalengka menghasilkan enam rekomendasi,” ungkapnya.

Keenam rekomendasi tersebut, pertama mengukuhkan kembali komitmen warga nahdliyin untuk menjadi garda terdepan menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa. 

Kedua, mendukung kebijakan serta program pemerintah dalam upayanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana yang dicita-cita para founding fathers bangsa Indonesia. Ijtima juga mengecam perilaku koruptif yang dilakukan oleh oknum penyelenggara negara termasuk terhadap isu dugaan korupsi yang dilakukan oleh unsur pajak.

Ketiga, memberikan dukungan kepada tokoh-tokoh nahdliyin di semua tingkatan untuk mengisi jabatan strategis baik di lingkup legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.

Keempat, mendukung calon presiden pada kontestasi Pilpres 2024 yang diusung oleh partai politik yang lahir dari rahim Nahdlatul Ulama sebagai representasi warga nahdliyin.

Kelima, memperkuat program-program ekonomi keumatan dengan basis pondok pesantren dan masjid, termasuk mendorong program peingkatkan kesejahteraan guru madrasah dan guru ngaji.

Keenam, meminta seluruh tokoh ataupun elite NU di semua tingkatan agar memiliki rasa percaya diri (self confidence) untuk ikut berkompetisi pada pesta demokrasi dengan dasar kecakapan layak dan patut (kompetensi) serta dukungan modal sosial yang besar untuk mengemban tanggung jawab baik sebagai pejabat publik maupun dalam struktur manajerial korporasi.