Solusi untuk masalah Ukraina tergantung pada Barat. Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko menegaskan hal itu saat berbicara dengan media.
- Polda Banten Beber Kasus Minyak Goreng Djernih dan MinyaKita, Ternyata...
- Minyak Goreng MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Ini 3 Produsennya
- Jalur Alternatif Menuju Pantai Anyer Banten Putus Akibat Longsor
Baca Juga
Menurutnya, Barat selama ini menyetir Ukraina. Jadi, bila ditanya tentang jalan keluar, jawabannya tergantung Barat.
"Itu semua tergantung pada AS dan Inggris. Jika besok Anda menyadari bahwa kita perlu duduk di meja perundingan dan menemukan solusi, percayalah, kita akan menemukan solusi dalam waktu seminggu," katanya, seperti dikutip dari NBC.
Lukashenko menekankan bahwa pertama-tama perlu untuk menghentikan perang dan mencari jalan keluar, daripada mengutuk berulang-ulang.
"Kami tahu segala sesuatunya buruk. Perang selalu buruk. Belum lama ini saya mengatakan bahwa dunia sedang mencari jawaban siapa yang harus disalahkan," tambahnya.
Banyak korban tewas akibat perang. Ia mengimbau agar segera dihentikan perselisihan dan mencapai kesepakatan.
Menurutnya, fakta bahwa negosiasi yang telah dimulai, tiba-tiba berhenti. Dia menambahkan bahwa ini mungkin terjadi karena Presiden Ukraina Zelensky tidak membuat keputusan secara independen.
Pemimpin Belarusia itu menambahkan bahwa Belarus menghadapi ancaman dari Ukraina dan Barat di tengah perang yang sedang berlangsung.
Menjaga hal yang tidak diinginkan, ia mengirimkan pasukan negaranya di dekat perbatasan Belarus-Ukraina. Pasukan Belarusia dilaporkan didampingi oleh pasukan Rusia.
Tindakan Belarusia membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam Rusia dengan keras. Ia mengklaim bahwa Moskow sedang mencoba untuk menarik Belarus ke dalam perang.
Menanggapi hal ini, Lukashenko mengatakan, "Tidak ada yang meminta kami untuk terlibat dalam operasi ini, juga bukan Rusia," katanya seraya menambahkan Belarusia perlu melindungi tanahnya sendiri, termasuk perbatasannya dengan Ukraina.
Lukashenko telah mengumumkan pekan lalu bahwa Minsk akan membentuk pasukan gabungan dengan Moskow karena Ukraina diduga berencana menyerang Belarus.