Sedikitnya lima orang meregang nyawa dan lima puluh lainnya luka-luka pada hari kedua protes anti-PBB di kota Goma, Republik Demokratik Kongo timur.
- Jelang Pelantikan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, Pj Gubernur Banten Mendadak Mutasi Kepala OPD
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
Baca Juga
“Kami akan kembali pada siang hari dengan pemberitahuan khusus tentang korban manusia dan material serta konsekuensi yang akan diambil. Kami juga akan mempertimbangkan proses penarikan MONUSCO yang sudah dimulai," cuit juru bicara pemerintah Patrick Muyaya di Twitter pada Selasa (26/7).
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa setidaknya dua demonstran telah ditembak mati oleh pasukan penjaga perdamaian PBB.
Seperti dikutip dari Al-Jazeera, seorang wartawan AFP juga melaporkan melihat dengan jelas bahwa seorang tentara PBB telah menembak mati seorang pengunjuk rasa di tengah ricuhnya aksi protes tersebut.
Demonstrasi yang dilakukan sejak Senin (25/7) bertujuan untuk mengakhiri operasi penjaga perdamaian PBB MONUSCO akibat ketidakefektifanya dalam menangani kelompok-kelompok bersenjata dan melindungi penduduk setempat.
Protes tersebut kemudian berubah menjadi kekerasan ketika pengunjuk rasa menyerbu dan menjarah markas lokal misi dan pangkalan logistik milik penjaga perdamaian PBB di Kongo.