Pihak berwenang Afghanistan pada Minggu (18/12) mengatakan setidaknya dua belas orang tewas dalam kecelakaan kapal tanker minyak di terowongan Salang, di dataran tinggi Afghanistan.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Kecelakaan yang terjadi pada Sabtu malam di Provinsi Parwan, utara Kabul, itu juga menyebabkan 37 orang terluka. Korban kebanyakan wanita dan anak-anak. Pejabat mengatakan jumlah korban mungkin akan meningkat merujuk pada korban yang terluka sangat parah.
Juru Bicara Kementerian Pekerjaan Umum Hamidullah Misbah mengatakan ia sangat prihatin terutama ketika mendengar laporan bahwa di antara korban tewas sulit untuk mengindentifikasi laki-laki atau perempuan.
"Sebuah kapal tanker minyak terbalik dan terbakar di terowongan Salang, yang kemudian membakar beberapa kendaraan lainnya. Di antara yang tewas sangat sulit untuk mengidentifikasi siapa laki-laki dan siapa perempuan," katanya, seperti dikutip dari AFP.
Jalan tersebut sekarang ditutup untuk lalu lintas karena tim penyelamat dengan helikopter dikerahkan di lokasi tersebut, kata para pejabat.
Jalur Salang, salah satu jalan raya pegunungan tertinggi di dunia dengan ketinggian sekitar 3.650 meter (12.000 kaki), dibangun oleh spesialis era Soviet pada tahun 50-an dan mencakup terowongan sepanjang 2,6 kilometer.
Jalur ini melewati pegunungan Hindu Kush yang menghubungkan ibu kota Kabul ke utara. Dipuji sebagai prestasi teknik setelah selesai, jalur Salang sering ditutup selama berhari-hari karena kecelakaan, hujan salju lebat, dan longsoran salju selama musim dingin.
Pada tahun 2010, longsoran salju menewaskan lebih dari 150 orang di jalur Salang.