Pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sulaiman Tanjung, yang menyebut calon presiden yang menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres pada Pemilu 2024 akan mengalami kekalahan, justru menuai kritik.
- BPKD Kota Tangerang Rekonsiliasi Laporan Kepemilikan Aset Daerah
- Suara Lantang Gubernur Banten Andra Soni Ingatkan Kepala Daerah, Sebut Ini
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
Baca Juga
Sulaiman justru dinilai telah membuat warga Nahdliyin resah dengan pernyataannya tersebut.
"Kalau benar ini pernyataan dalam kapasitasnya sebagai PBNU, maka justru ini yang merusak NU. Karena, warga NU yang paling rendahpun sangat terusik dengan pernyataan tersebut," kata mantan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Gresik, KH Husnan Ali, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (3/9).
"Kecuali kalau dia adalah seorang pengamat atau praktisi politik, ya sah-sah saja," sambungnya.
Husnan Ali menambahkan, sangat tak pantas kalau ada tokoh penting di PBNU mengeluarkan pernyataan yang tidak mencerminkan jati diri orang ahlussunnah wal jamaah (NU).
"Pernyataannya itu seolah mengambil alih peran Tuhan, subhanallah. Tanpa sadar pernyataan itu sudah terpapar virus ana khairun minhu," ujarnya.
"Warga NU akar rumput semua tahu, apapun dinamika PKB sejak awal berdiri sampai dengan saat ini dan diharapkan seterusnya. Peran perjuangan serta kontribusi politik terhadap warga khususnya NU tidak bisa dinafikan begitu saja," tutupnya.