Elektabilitas, apalagi yang diumumkan lembaga survei bukan aspek utama dan penting dalam merumuskan figur yang akan diusung pada Pilpres 2024.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
Dikatakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bambang Wuryanto, elektabilitas hanya sebatas gambaran umum publik terhadap satu orang tertentu.
"Elektabilitas itu kan hanya portret yang bisa diberi aksi," ujar Bambang Pacul, sapaan karibnya kepada wartawan, Minggu (26/9).
Bagi Bambang Pacul, potret elektabilitas yang tinggi pada figur tertentu hari ini, adalah gambaran dari situasi pandemi Covid-19.
"Kenapa elektabilitas pada tinggi hari ini? Itu kan karena Covid dua tahun," terangnya.
Ketua Komisi III DPR RI ini memandang, situasi pandemi memudahkan orang yang punya jabatan tertentu untuk memassifkan perkenalan diri di media sosial.
"Mereka hadir melalui sosmednya. Gimana pergerakan lapangannya? Pasti belum ada," pungkasnya.