Inspeksi mendadak yang dilakukan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Sabtu (27/8), ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh, menemukan sejumlah fakta memprihatinkan. Sejumlah fasilitas dan infrastruktur rumah ternyata dalam kondisi rusak.
- Brigjen Endar Priantoro Resmi Dilantik Menjadi Kapolda Kalimantan Timur
- Alhamdulillah, THR ASN dan Honorer Cair Hari Ini
- Mudik Gratis di Tangerang, Pendaftaran Sampai 27 Maret 2025
Baca Juga
Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi V DPR Aceh, M Rizal Falevi Kirani, didampingi sejumlah anggota komisi yang membidangi masalah kesehatan.
"Sidak kali ini masih persoalan manajemen rumah sakit dan infrastruktur yang masih tidak betul serta kerusakan Air Conditioner (AC) di ruang inap sudah 1,5 tahun belum juga selesai diperbaiki," kata Falevi Kirani, dikutip Kantor Berita RMOLAceh.
Falevi mengatakan, pihaknya akan memanggil pihak RSUDZA untuk mempertanyakan kapan perbaikan diselesaikan. Karena sudah menjadi temuan setiap melakukan sidak.
"Tentu ini menjadi peringatan keras kepada pihak manajemen rumah sakit untuk segera diperbaiki," ujar dia.
Selain itu, kata Falevi, pihaknya juga mendorong Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) menyelesaikan persoalan ditemui.
"Alasan apa belum dianggarkan," sebut Falevi.
Padahal, pada sidak pertama beberapa waktu lalu sudah disampaikan persoalan ini harus segera diselesaikan.
"Maka ini lah yang menjadi tolak ukur kita, bahwa pemerintah belum serius dalam hal penanganan melayani masyarakat yang berobat ke rumah sakit Zainoel Abidin," kata dia.
Fahlevi menyebutkan, fasilitas di rumah sangat buruk. Seperti pengatur suhu udara rusak dan atapnya bocor. Seharusnya, pemerintah mempunyai hati dan perasaan dalam membenah rumah sakit.
"Terutama sekali dari sisi pelayanan harus ada skema ketika adanya rujukan pasien dari rumah sakit kabupaten kota," sebut dia.