Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Plus Three (APT) ke-25, menjadi agenda pertama yang dihadiri Presiden RI, Joko Widodo selama kunjungan Phnom Penh, Kamboja pada Sabtu (12/11).
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Melihat sepak terjang kerjasama yang terjalin antara ASEAN dengan tiga mitra Asia Timur-nya yakni China, Jepang dan Korea Selatan. Jokowi yakin jika APT akan kembali berhasil mengatasi krisis yang dihadapi saat ini.
"APT lah yang menyelamatkan kita dari krisis keuangan global 2008. Solidaritas dan kerja sama yang membuat ekonomi kawasan mampu bertahan. Sekarang kita kembali diuji dengan krisis global yang lebih dahsyat. Saya sangat percaya dengan spirit yang sama kita mampu menghadapi krisis saat ini,” ujarnya.
Dengan optimisme tersebut, Jokowi mengajak APT untuk berkomitmen menghadapi krisis bersama yang tiga bidang penting yakni ketahanan pangan, resesi ekonomi, serta stabilitas keamanan dan perdamaian kawasan.
Pertama, mengenai krisis pangan, Jokowi menilai masalah ini harus segera dihindari dengan memperkuat ketahanan pangan kawasan dan peningkatan cadangan beras darurat APT.
"Teknologi produksi beras berkelanjutan mutlak diperlukan dan kapasitas produksi juga harus diintegrasikan dengan sistem logistik anggota APT demi amankan rantai pasok dan stabilkan harga beras," jelas Jokowi.
Kedua, resesi ekonomi kawasan juga harus dihindari dan stabilisasi keuangan harus tercapai.
"Sinergi berbagai perangkat finansial APT harus dijalankan khususnya Chiang Mai Initiative Multilateralisation. Ketika ada ancaman krisis finansial, sinergi ini memungkinkan kita untuk peroleh early warning dan dukungan likuiditas,” ujarnya.
Ketiga, diperlukan upaya bersama dari seluruh anggota APT untuk ikut menjaga stabilitas, keamanan dan perdamaian kawasan.
"Kompetisi harus dikelola dengan baik sehingga tidak berubah menjadi konflik, dan hukum internasional harus selalu dihormati,” tegasnya.
Jokowi sangat yakin jika APT mampu melakukan semua hal tersebut, maka kawasan akan terus menjadi epicentrum of growth.
KTT Asean Plus Three ke-25 dihadiri oleh para pemimpin ASEAN, seperti Perdana Menteri (Premier) China, Li Keqiang, Presiden Korea Selatan, Yoon Seok-yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.
Presiden Jokowi tidak sendiri, ia hadir dalam KTT bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.