Semua pihak diminta merawat tanaman mangrove yang ditanam di pesisir laut. Jangan sampai, tanaman mangrove hanya hidup sesuai seremoni penanaman saja.
- BPKD Kota Tangerang Rekonsiliasi Laporan Kepemilikan Aset Daerah
- Suara Lantang Gubernur Banten Andra Soni Ingatkan Kepala Daerah, Sebut Ini
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
Baca Juga
Pesan yang disampaikan Jokowi bukan tanpa alasan. Awalnya, Jokowi menyapa sejumlah pimpiman Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang ada di seluruh Indonesia, salah satunya di wilayah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Adalah Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad Kolonel Pnb Jajang Setiawan yang diberi kesempatan menjelaskan capaian penanaman mangrove.
"Penanaman mangrove di sepanjang pesisir timur Jalan Adisucipto sampai Lanud Raden Sadjad. Luas lahan 3500 meter persegi dengan jumlah bibit 2.500 pohon, 1.000 pohon sejak bulan Maret, 1.500 pohon pada hari ini," kata Jajang dalam layar video conference di acara Puncak Penanaman Mangrove Nasional di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Jakarta Utara, Senin (15/5).
Penjelasan itu pun dibalas oleh Jokowi dengan permintaan yang tegas untuk merawat tanaman mangrove.
"Yang paling penting setelah ditanam untuk semuanya setelah ditanam agar dilakukan perawatan dipantau," kata Jokowi.
Penanaman mangrove secara serentak oleh jajaran TNI-Polri serta unsur masyarakat dilakukan di 370 lokasi yang tersebar di 37 provinsi dengan 1.100.169 (1 juta) bibit.
Rinciannya, matra Angkatan Darat menanam 572.669 bibit mangrove di 231 lokasi, Angkatan Laut menanam 443.700 bibit mangrove di 79 lokasi, dan Angkatan Udara menanam 83.800 bibit mangrove di 60 lokasi.