Upaya Ukraina untuk merebut kembali Donbas dan wilayah lain adalah berarti upaya serangan terhadap Rusia. Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov kepada hal itu kepada media, Jumat (23/9) waktu setempat. Terutama jika referendum yang diadakan di sana menghasilkan hasil yang positif, tegasnya.
- Jelang Pelantikan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, Pj Gubernur Banten Mendadak Mutasi Kepala OPD
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
Baca Juga
"Segera setelah keputusan untuk bergabung dengan Rusia, Konstitusi Rusia akan mulai berlaku sehubungan dengan wilayah-wilayah Donbas," katanya, seperti dikutip dari TASS.
"Semuanya sangat jelas pada skor ini," katanya. “Jika ada tindakan aksesi ke Rusia, maka ketentuan yang relevan dari Konstitusi kita akan berlaku,” katanya.
Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk (LPR dan DPR) serta administrasi wilayah Zaporozhye dan Kherson, akan mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia pada 23-27 September.
Ketua Komite Urusan Luar Negeri Duma Negara (majelis rendah parlemen Rusia) Leonid Slutsky baru-baru ini menegaskan setelah Donbas bergabung dengan Rusia maka tidak akan ada lagi negosiasi dengan Ukraina. Sejauh ini Rusia telah berusaha melakukan pembicaraan damai yang selalu tidak direspon oleh Ukraina.
"Setiap prospek pembicaraan dengan Ukraina setelah Donbass bergabung dengan Rusia, tidak akan mungkin terjadi," katanya kepada wartawan. Itu berarti siapa pun yang berupaya untuk kembali mengganggu Donbas maka akan berhadapan dengan Rusia.