Di tengah mulai memanasnya tensi politik di Indonesia jelang tahapan pemilihan presiden (Pilpres), elite politik harus memberikan keteladanan demi menata sistem demokrasi Indonesia.
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
Pandangan itu disampaikan pengamat politik Universitas Esa Unggul Jamiludin Ritonga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (30/9).
Catatan Jamiludin, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani pernah melakukan gaya komunikasi politik yang mencairkan suasana publik.
Kala itu, saat AHY lebaran ke kediaman Megawati, Puan juga mendampingi ibundanya dan menyempatkan diri selfi bersama AHY.
"Suasana seperti itu diharapkan juga terjadi saat Puan bertemu AHY. Puan dapat bersendau gurau dengan SBY dan selfi bersama," demikian kata Jamiludin.
Dalam pandangan mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini, kalah AHY dan Puan bertemu, Megawati diharapkan akan luluh dan mau lebih terbuka dengan Partai Demokrat.
Jamiludin berharap, dengan bertemunya AHY dan Puan, Megawati setidaknya akan merestui anaknya Puan untuk bersama AHY menata sistem politik yang lebih demokratis di tanah air.
"Hal itu juga dapat meredakan tensi politik nasional. PDIP dan Partai Demokrat setidaknya tidak lagi saling serang tapi justru bersinergi dan berkolaborasi memajukan negeri tercinta," pungkas Jamiludin.