Ukraina diyakini dapat memulihkan kembali kedaulatan mereka secara penuh dalam waktu satu tahun, dan merebut kembali semua wilayahnya yang hilang termasuk Krimea.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Keyakinan itu disampaikan pensiunan Jenderal AS Ben Hodges di sela-sela Konferensi Internasional Institut McCain Tbilisi di Georgia, Kamis (8/9).
"Ukraina (mampu) menyelamatkan negara mereka," kata Hodges, kepada Newsweek.
"Mereka telah menetapkan kondisi di mana mereka dapat memulihkan kedaulatan penuh, termasuk Krimea, saya kira, dalam tahun depan," tambahnya.
Hodges mengatakan saat ini terserah kepada AS dan NATO, apakah mau untuk turun tangan dan memastikan perang dimenangkan, dimulai dengan memproklamasikan dukungan penuh untuk Kyiv. Namun, perlu bagi AS untuk tidak menggembar-gemborkan berapa biaya bantuan ke Ukraina.
"Washington harus berhenti mempublikasikan biaya bantuan militer yang dikirimnya ke luar negeri," katanya, menyarankan pengiriman dibingkai dalam persentase apa yang dibutuhkan Ukraina untuk mengalahkan Rusia dan mendapatkan kembali wilayah mereka.
Seperti diketahui, Pemerintahan Presiden AS Joe Biden saat ini telah menggelontorkan lebih dari 44 miliar dolar AS ke dalam upaya perang di Ukraina sejak Februari.
Anggota parlemen Ukraina Alexey Goncharenko menggemakan optimisme Hodges dalam komentarnya kepada Newsweek, menyatakan bahwa tahun depan akan menjadi tahun yang menentukan perang dan bahwa dengan bantuan dunia bebas, Ukraina memiliki peluang untuk menang.
"Itu akan membutuhkan lebih banyak senjata," jelasnya, menyebutkan pesawat, sistem pertahanan udara, dan roket yang lebih unggul dari HIMARS.
Krimea menjadi bagian dari Rusia setelah referendum 2014 menyusul penggulingan pemerintahan Viktor Yanukovich yang didukung AS di Kiev. Ukraina dan NATO menganggapnya sebagai wilayah yang dicaplok secara ilegal, dan AS dilaporkan telah memberi lampu hijau kepada Presiden Ukraina Vladimir Zelensky untuk menyerang semenanjung itu.
Republik Donbass dan Luhansk mendeklarasikan kemerdekaan mereka pada tahun yang sama dan diakui sebagai negara merdeka oleh Kremlin Februari lalu.
Zelensky sendiri telah bersumpah untuk merebut kembali ketiga wilayah tersebut, berjanji pada hari Minggu bahwa Ukraina akan kembali memiliki Donbass, Kharkov, Zhaporozhye, Kherson, dan tentunya, Krimea.