Intelijen AS dan Rusia Gelar Pertemuan Rahasia di Turki, AS Bantah Ada Pembicaraan Damai

Direktur CIA, Bill Burns/Net
Direktur CIA, Bill Burns/Net

Amerika Serikat memperingatkan Rusia tentang konsekuensi penggunaan senjata nuklir. Peringatan itu disampaikan dalam sebuah pertemuan di Ankara pada Senin (14/11) yang awalnya dirahasiakan.


Itu adalah pertemuan tingkat tinggi yang sangat jarang terjadi antara Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia Sergei Naryshkin dengan Direktur CIA, Bill Burns dengan spekulasi bahwa beberapa tokoh senior AS ingin Ukraina memasuki negosiasi dengan Kremlin untuk mengakhiri perang.

Burns adalah mantan duta besar AS untuk Rusia yang dikirim ke Moskow pada akhir 2021 oleh Presiden Joe Biden untuk memperingatkan Putin tentang penumpukan pasukan di sekitar Ukraina.

Harian bisnis Kommersant melaporkan sesuai dengan konfirmasi dari Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, bahwa  ada pembicaraan bilateral di Ankara yang diadakan atas inisiatif AS.

Awal bulan ini, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa pejabat tinggi Rusia dan AS terlibat dalam kontak yang tidak diumumkan.

Media Barat itu melaporkan bahwa penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan telah bertemu dengan Yury Ushakov, seorang asisten kebijakan luar negeri senior Presiden Vladimir Putin, juga dengan Nikolay Patrushev, mitra Sullivan di pemerintahan Rusia.

Namun, Gedung Putih tidak menyangkal pembicaraan tersebut. Juru Bicara Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan bahwa kontak tersebut berfokus pada “pengurangan risiko.”

"Dia tidak melakukan negosiasi dalam bentuk apa pun. Dia tidak membahas penyelesaian perang di Ukraina," kata juru bicara itu.

Turki muncul sebagai mediator utama selama krisis Ukraina. Pada akhir Maret, negara ini menjadi tuan rumah pembicaraan Rusia-Ukraina, di mana kedua pihak membuat kemajuan yang signifikan menuju penyelesaian perjanjian damai.

Negosiasi tersebut dilaporkan dibatalkan oleh Inggris, ketika Perdana Menteri Boris Johnson melakukan perjalanan ke Kyiv pada bulan April. Menurut media Ukraina, dia mengatakan kepada Presiden Volodymir Zelensky bahwa negara-negara Barat tidak akan mendukung pakta keamanan yang diusulkan yang dibahas dengan Rusia.

Ankara juga telah berperan membantu PBB untuk meluncurkan Inisiatif Laut Hitam, sebuah pengaturan yang memungkinkan Ukraina mengekspor biji-bijiannya melalui kapal komersial.