Kasus korupsi yang menjerat Gubernur Papua, Lukas Enembe, diharapkan segera selesai. Sehingga masyarakat Papua tidak lagi terganggu oleh masalah penetapan Lukas sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
- Hastag #Hastobiangkerok Menggema di Media Sosial
- Andra Soni Fokus Rekonsiliasi Jelang Pelantikan Gubernur Banten
- Partai Gerindra Sentil PDIP Soal PPN 12 Persen: Lempar Batu Sembunyi Tangan
Baca Juga
Seperti ditegaskan Pemimpin Adat (Ondoafi) Kampung Abar Sentani, Jayapura, Papua, Cornelis Doyapo, berharap kasus dugaan korupsi yang menjerat Gubernur Lukas tersebut perlu diselesaikan karena masyarakat Papua menginginkan kedamaian.
"Masyarakat Papua menginginkan kedamaian dan tidak terganggu dengan masalah apa pun," kata Cornelis, dalam keterangannya, Sabtu (8/10).
Cornelis meminta masyarakat Papua tidak terpengaruh dan tidak terprovokasi terkait dengan perkembangan kasus Lukas Enembe.
"Lukas Enembe sebagai pemimpin seharusnya ada di depan dan berani berkorban untuk masyarakat, bukannya bersembunyi di belakang rakyatnya," tegasnya.
Selain itu, Cornelis menjelaskan bahwa masyarakat Papua tidak menginginkan masalah hukum yang menjerat Lukas Enembe dibawa ke persoalan politik, seperti kemunculan wacana untuk menjadikan Lukas sebagai Kepala Suku Besar Papua.
"Lukas Enembe hanya dikenal sebagai Gubernur, bukan kepala suku besar Papua," tuturnya.
Sebab, semua daerah di Papua mempunyai suku dan kepala suku besarnya masing-masing.