Rencana resolusi debat dalam forum Dewan HAM PBB untuk membahas pelanggaran HAM pada komunitas Uighur di wilayah Xinjiang telah dibatalkan oleh Dewan. Pemungutan suara pada Kamis (6/10) menunjukkan hasil mayoritas menolak dan selebihnya abstain.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Potensi Gempa Megathrust Bayangi Banten, GMLS Lebak Bikin Program Tsunami Ready
- Relawan Indonesia Aktif Salurkan Bantuan ke Penyintas Gempa di Turki
Baca Juga
India menjadi salah satu yang memilih abstain. Selain India, 10 negara lainnya termasuk Brasil, Meksiko, dan Ukraina juga mengambil sikap serupa, memilih untuk tidak memberikan suara.
Seperti dimuat Times of India, rencana debat ini ditolak di Dewan yang beranggotakan 47 orang, setelah 17 anggota memberikan suara mendukung, 19 anggota lainnya memberikan suara menentang, termasuk China sendiri, dan 11 anggota lainnya memilih abstain.
Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris diketahui merupakan negara-negara yang mengajukan mosi tersebut.
Sebelum pemilihan suara dilakukan, utusan China Chen Xu yang khawatir telah memperingatkan bahwa mosi tersebut hanya akan menciptakan preseden untuk memeriksa catatan ham dari negara lain.
"Hari ini China menjadi target. Besok negara berkembang lainnya (juga) akan menjadi target," kata Chen Xu, ia menambahkan bahwa perdebatan akan mengarah pada konfrontasi baru.
Rencana debat ini diajukan setelah pada 31 Agustus lalu, kantor HAM PBB merilis laporan yang telah lama tertunda. Mereka menemukan adanya pelanggaran kejahatan serius dari pemerintah China terhadap kelompok minoritas etnis Uighur di Xinjiang, yang merupakan kelompok dengan mayoritas Muslim berjumlah sekitar 10 juta orang.
Kelompok HAM menuduh Beijing melakukan pelanggaran terhadap Uighur, dengan melakukan penggunaan massal kerja paksa di kamp-kamp interniran. Laporan ini telah meningkatkan tekanan pada China dengan AS yang juga menuduh China telah melakukan genosida. Sementara Beijing dengan keras membantah tuduhan tersebut.