Rasa sesal diungkapkan mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan karena sempat mempertahankan jabatan Jenderal Qamar Javed Bajwa sebagai Panglima Militer di masa pemerintahannya, yang ternyata telah berkhianat.
- Viral Video Mesum Selebgram Cantik Bersama Pegawai BUMN, Durasi 1 Menit 34 Detik
- Ini Dia 6 Daerah Banjir Paling Parah di Kota Tangerang
- BPBD Lebak Kirim Warning, Wisatawan Harap Waspada Bencana Alam saat Liburan Panjang
Baca Juga
Hal itu terungkap saat Khan melakukan wawancara dengan stasiun televisi lokal Pakistan.
Khan mengatakan bahwa dirinya telah melakukan kesalahan besar dengan memperpanjang masa jabatan Bajwa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan pada 2019.
"Jenderal Bajwa memainkan permainan ganda dan saya kemudian menemukan bahwa bahkan anggota PTI diberi pesan yang berbeda," kata Khan dalam wawancara itu.
The Nation melaporkan mengutip media lokal, bahwa Kepala Partai Tehreek-e-Insaf Pakistan mengaku telah menerima laporan dari Biro Intelijen terkait tindakan apa yang dilakukan Bajwa untuk melawan pemerintahnya.
Itu termasuk peristiwa penggulingan Khan setelah kehilangan mosi tidak percaya dalam kepemimpinannya pada bulan April.
"Saya percaya pada semua yang dikatakan Jenderal Bajwa kepada saya karena kepentingan kami sama, bahwa kami harus menyelamatkan negara," kata Khan.
"Saya tidak tahu bagaimana kebohongan diucapkan dan saya dikhianati," tambahnya.